Jumat, 5 September 2025

Demo di Jakarta

Situasi Terkini Gedung DPR Pasca Demo: Mobil Anggota Dewan Tanpa Plat Nomor Khusus

Kompleks Parlemen kembali normal, anggota DPR hadir dan mobil gunakan pelat sipil pasca demo ricuh akhir Agustus 2025.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Glery Lazuardi
CHAERUL UMAM
Kompleks Parlemen Senayan kembali aktif, anggota DPR dan pegawai hadir meski mobil menggunakan pelat sipil pasca demo ricuh. 

Intisari Berita

Kompleks Parlemen kembali ramai, anggota DPR dan pegawai hadir setelah gelombang demo berakhir.

Sebelumnya WFH diterapkan akibat aksi unjuk rasa 25–30 Agustus 2025.

Banyak mobil anggota DPR menggunakan pelat sipil demi keamanan pasca demo ricuh.

TRIBUNNEWS.COM - Pasca demonstrasi besar yang berujung ricuh di kawasan Gedung DPR/MPR RI, suasana kompleks parlemen tampak berbeda pada Rabu (3/9/2025).

Berdasarkan pemantauan Tribunnews.com pada Rabu sekitar pukul 11.00 WIB, aktivitas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, mulai kembali normal.

Sebelumnya, para pekerja dan anggota dewan menerapkan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah selama gelombang aksi unjuk rasa.

Gelombang demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI dimulai pada Senin, 25 Agustus 2025.

Aksi dimulai oleh massa mahasiswa, buruh, dan ojol. Berlangsung damai hingga sore, lalu berujung ricuh saat massa mencoba masuk ke kompleks parlemen.

Aksi berlangsung hingga Sabtu pagi, 30 Agustus 2025. Aksi ini dipicu oleh isu kenaikan tunjangan anggota DPR, tuntutan transparansi gaji, serta kematian pengemudi ojol Affan Kurniawan yang terlindas kendaraan taktis Brimob.

Pada hari Rabu ini, terlihat jadwal padatnya jadwal rapat anggota dewan. Baik di komisi-komisi di DPR maupun pada Alat Kelengkapan Dewan (AKD) lainnya bersama mitra kerja dari pemerintah.

Selain itu, berdasarkan pantauan Tribunnews.com, tampak banyak pegawai di lingkungan Kompleks Parlemen, yang telah bekerja secara fisik.

Hal ini berbeda dari beberapa hari belakangan ini, di mana para pegawai menerapkan WFH karena masifnya aksi unjuk rasa.

Tampak pula anggota DPR RI yang telah berkantor dan beraktivitas di Kompleks Parlemen.

Namun, hal yang berbeda tampak di lokasi parkiran anggota DPR.

Adapun lokasi parkiran anggota DPR berada di basement Gedung Nusantara I dan II.

Pantauan Tribunnews.com, puluhan mobil terparkir di basement Gedung Nusantara II, didominasi oleh mobil berjenis MPV dan SUV. 

Namun, tak ada satupun yang memakai pelat nomor khusus anggota DPR.

Padahal biasanya, di lokasi parkiran tersebut banyak mobil yang terparkir menggunakan pelat khusus anggota DPR.

Pelat khusus anggota DPR RI adalah Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) yang dirancang khusus untuk kendaraan operasional pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Pelat ini berfungsi sebagai identitas resmi dan pembeda dari pelat kendaraan sipil biasa.

Ciri-Ciri Pelat Khusus Anggota DPR

Format unik: Kombinasi angka dan kode fraksi atau komisi, seperti 353-04 (nomor anggota dan fraksi NasDem).

Logo DPR RI: Terdapat dua logo berbentuk bulat berwarna emas, serta satu logo kecil di pojok kanan.

Ada tulisan 'DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA' mengeliling logo tersebut.

Warna pelat: Latar belakang merah dan hitam, dengan tulisan dan garis berwarna silver.

Diterbitkan oleh: Sekretariat Jenderal DPR RI, sesuai dengan Peraturan Sekjen DPR No. 4 Tahun 20213.

Fungsi dan Penggunaan

Digunakan oleh:

Pimpinan DPR

Pimpinan fraksi

Pimpinan alat kelengkapan dewan

Anggota DPR untuk kegiatan kedinasan

Dilengkapi dengan STNK khusus dan kartu registrasi teknis kendaraan.

Pasca demo ricuh 25 Agustus 2025, banyak anggota DPR mengganti pelat khusus dengan pelat sipil karena alasan keamanan dan menghindari identifikasi oleh massa. Meski dianggap menyalahi aturan administratif, langkah ini dilakukan secara masif dan diam-diam.

Pemandangan yang sama tampak di basement Gedung Nusantara I.

Tampak puluhan mobil yang terparkir memakai pelat nomor biasa.

Adapun, sebelumnya terjadi aksi unjuk rasa di sejumlah daerah, termasuk di Jakarta.

Gedung MPR/DPR/DPD RI menjadi satu di antara titik unjuk rasa di Jakarta, pada akhir Agustus 2025.

Demonstrasi tersebut dipicu oleh besaran tunjangan anggota dewan yang dinilai terlalu tinggi, di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang melemah.

Kemudian demonstrasi memanas saat seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan, tewas dilindas rantis Brimob.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan