Minggu, 7 September 2025

Gerhana Bulan

Tata Cara Salat Gerhana Bulan Total yang Terjadi 7-8 September 2025

Gerhana bulan total diperkirakan akan terjadi pada 7–8 September 2025, simak tata cara dan bacaan niat salat gerhana atau salat kusuf.

Penulis: Lanny Latifah
Canva/Tribunnews.com
ILUSTRASI SALAT GERHANA - Gambar dibuat di Canva pada Kamis (4/9/2025). Gerhana bulan total diperkirakan akan terjadi pada 7–8 September 2025, simak tata cara dan bacaan niat salat gerhana atau salat kusuf. 

TRIBUNNEWS.COM - Gerhana Bulan Total diperkirakan akan terjadi pada 7–8 September 2025, bertepatan dengan 14 Rabiul Awal 1447 Hijriah.

Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam di seluruh Indonesia untuk melakukan salat Gerhana Bulan (Salat Khusuf) ketika terjadi Gerhana Bulan maupun Gerhana Matahari.

Salat Gerhana Bulan adalah salat sunah muakkad (sangat dianjurkan) yang dilakukan umat Islam saat terjadi Gerhana Bulan maupun Gerhana Matahari, sebagai bentuk rasa syukur dan peringatan atas kekuasaan Allah SWT. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa Gerhana Bulan merupakan peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar (di satu garis lurus).

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Abu Rokhmad, berharap umat Islam dapat menjadikan peristiwa ini sebagai refleksi spiritual.

"Umat Islam dapat mengambil hikmah sekaligus memperkuat ukhuwah dengan melaksanakan ibadah berjemaah, khususnya Salat Khusuf di masjid atau musala terdekat. Salat gerhana dapat dimulai sejak fase sebagian," ujar Abu Rokhmad, dikutip dari laman Kemenag pada Kamis (4/9/2025).

Lantas, bagaimana tata cara dan bacaan niat salat gerhana atau salat kusuf?

Baca juga: 10 Fenomena Astronomi 2025, Ada Okultasi Bintang, Gerhana Bulan, hingga Hujan Meteor

Tata Cara Salat Gerhana Bulan

Berikut tata cara Salat Gerhana atau Salat Khusuf, dikutip dari laman resmi Kemenag:

1. Membaca niat di dalam hati, berikut niat salat gerhana atau salat kusuf:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala

Artinya: Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Bulan/Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata.

2. Takbiratul ihram, sebagaimana salat biasa.

3. Membaca doa iftitah dan berta'awudz kemudian membaca surat Al Fatihah, membaca surat yang panjang dengan dijaharkan (dikeraskan suaranya).

Dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika salat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901).

4. Kemudian ruku sambil memanjangkannya.

5. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal) sambil mengucapkan Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd’.

6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang (berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama).

7. Ruku kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya.

8. Kemudian bangkit dari ruku (i’tidal).

9. Sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.

10. Dilanjutkan bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama (bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya).

11. Tasyahud hingga Salam.

Setelah salat gerhana, imam lalu menyampaikan khutbah kepada jemaah.

Khutbah tersebut berisi anjuran kepada jamaah untuk berzikir, berdoa, beristighfar, sedekah, dan hal-hal baik lainnya.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan