Selasa, 9 September 2025

Gerhana Bulan

7 Hikmah yang Bisa Dipetik dari Peristiwa Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari

Ada sejumlah hikmah yang bisa direnungkan atas peristiwa gerhana, di antaranya sebagaimana diungkap oleh Imam Ibnul Mulaqqin.

Penulis: Lanny Latifah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
GERHANA BULAN TOTAL - Fase fenomena alam gerhana bulan total atau blood moon terlihat di langit Jakarta pada Senin dini hari (8/9/2025). Blood moon atau bisa diartikan gerhana bulan merah darah dapat terlihat di Sebagian wilayah Indonesia jika langit cerah mulai Minggu, 7 September 2025 pukul 22.26 WIB, 23.26 Wita, atau 00.26 WIT hingga puncak gerhana akan terjadi pada Senin 8 September 2025 pukul 01.11 WIB, 02.11 Wita, atau 03.11 WIT. Fenomena gerhana ini terjadi saat posisi Matahari, Bumi, dan Bulan berada dalam satu garis lurus atau sejajar. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Fenomena alam seperti gerhana bulan dan gerhana matahari bukan hanya peristiwa astronomi yang menakjubkan, tetapi juga mengandung banyak hikmah yang dapat direnungkan.

Gerhana adalah sebuah peristiwa alam yang terjadi ketika bulan, matahari, dan bumi berada dalam kondisi satu garis lurus.

Berdasarkan laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan merupakan peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. 

Adapun gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Di balik gejala alam ini tersimpan hikmah mendalam dan aneka pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh umat manusia.

Dilansir dari Kemenag, ada sejumlah hikmah yang bisa direnungkan atas peristiwa gerhana, di antaranya sebagaimana diungkap oleh Imam Ibnul Mulaqqin dalam kitab At-Taudhih li Syarhil Jami`is Shahih, (Qatar: Wizaratul-Auqaf was Syu'unil Islamiyah: 2008), juz VIII, halaman 302, sebagaimana berikut:

1. Bukti Kekuasaan Allah

Peristiwa gerhana menunjukkan bukti kekuasaan Allah atas seluruh alam semesta.

Bulan dan matahari yang mempunyai daya dan energi luar biasa itu tunduk sepenuhnya di bawah kendali Allah.

Atas kuasa-Nya, kedua benda raksasa itu tetap berada di dalam orbit yang telah ditetapkan namun tidak saling bertabrakan.

Baca juga: Langit Komodo Memerah! Gerhana Bulan Total Terekam Jelas oleh BMKG

2. Bulan dan Matahari Tidak Layak Disembah

Gerhana seolah menunjukkan bahwa bulan maupun matahari tidak layak untuk disembah.

Alasannya karena kedua benda langit ini memiliki kelemahan dengan hilangnya cahaya dan fungsinya, lalu atas kehendak Allah semuanya dipulihkan kembali.

Peristiwa ini membuktikan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Sempurna dan wajib untuk disembah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan