Sabtu, 13 September 2025

Kabinet Prabowo Gibran

3 Purnawirawan Jenderal Ini Berpeluang Jadi Menko Polkam usai Budi Gunawan Dicopot

sejumlah nama yang diperbincangkan masyarakat dan berpotensi mengisi kursi Menko Polkam setelah Budi Gunawan dicopot. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com
MENKO POLKAM - Sjafrie Sjamsoeddin, Muhammad Tito Karnavian dan Hadi Tjahjanto adalah tiga nama yang diperbincangkan masyarakat dan berpotensi mengisi kursi Menko Polkam setelah Budi Gunawan dicopot. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat pertahanan dan keamanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi menyoroti sejumlah nama yang diperbincangkan masyarakat dan berpotensi mengisi kursi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) setelah Budi Gunawan dicopot

Fahmi mengatakan bahwa nama pertama yang berpeuang ialah Sjafrie Sjamsoeddin yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan sekaligus Menko Polkam ad interim. 

Dia menilai Sjafrie merupakan figur yang dekat dan dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto

"Pak Sjafrie Sjamsuddin adalah figur senior yang sangat dekat dengan Presiden Prabowo, dan sedang diberi kepercayaan menjabat ad interim," kata Fahmi kepada wartawan, Jumat (12/9/2025)

Dia juga menanggapi nama lain seperti Hadi Tjahjanto yang sebelumnya sempat menjabat sebagai Panglima TNI dan Menko Polkam saat pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo.

"(Hadi) mantan Panglima TNI sekaligus mantan Menteri ATR/BPN era Presiden Jokowi, bahkan pernah menjabat Menko Polhukam. Artinya, beliau sudah sangat memahami ritme kerja dan koordinasi di pos ini," kata Fahmi.

Selain itu, ada nama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Tito pernah menjabat sebagai Kapolri dan Menteri Dalam Negeri saat pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo.

"Beliau kini menjalani periode kedua sebagai Menteri Dalam Negeri, jelas punya pengalaman mendalam di bidang politik dalam negeri, birokrasi, dan keamanan," kata Khairul.

Lebih lanjut, dia berharap presiden dapat memilih sosok yang kompeten dan dibutuhkan untuk menjadi Menko Polkam.

"Siapa pun yang dipilih nanti, kriterianya jelas, yakni harus kredibel, komunikatif, dan punya kedekatan politik yang memberi otoritas penuh dalam menjalankan fungsi koordinasi dan komunikasi publik di bidang politik dan keamanan," tandas dia.

Tentang Khairul Fahmi

Khairul Fahmi, Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS). Lahir di Mataram, 5 Mei 1975. Setamat SMP di kota kelahiran pada tahun 1990, ia meneruskan sekolah di SMA 3 Yogyakarta. 

Pada 1993, studinya berlanjut ke Program Studi Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya. 

Pada 2013, Fahmi memutuskan untuk fokus mengelola lembaga kajian yang didirikannya, Institute for Security and Strategic Studies (ISESS).

Sebelumnya, Menko Polkam Ad Interim sekaligus Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengaku belum sempat berkomunikasi dengan Menko Polkam sebelumnya yakni Budi Gunawan.

Sjafrie mengatakan hari ini Selasa (9/9/2025) adalah hari pertamanya masuk ke kantor Kemenko Polkam sebagai Menko Polkam Ad Interim.

Sementara itu, surat dari Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi terkait penunjukkannya sebagai Menko Polkam Ad Interim yang diterima wartawan pada Selasa (9/9/2025) bertanggal 8 September 2025.

"Ini hari pertama saya masuk di kantor Menko Polkam dan ini juga hari pertama saya memberikan arahan yang sebelumnya saya baru saja menerima surat penugasan sebagai Menko Polkam. Jadi saya belum melakukan komunikasi apa-apa," ungkap Sjafrie saat konferensi pers di kantor Kemenko Polkam RI Jakarta Pusat pada Selasa (9/9/2025).

Namun demikian, ia mengucapkan terima kasih kepada Budi Gunawan karena telah menjalankan tugasnya.

Ia juga berterima kasih kepada para Staf Khusus Budi Gunawan yang telah menyumbangkan tenaga, pikiran, dan waktunya.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Jenderal Polisi Purnawirawan Budi Gunawan yang telah menjalankan tugasnya dengan baik selaku Menko Polkam," ungkap Sjafrie.

"Dan juga saya ingin menyampaikan terima kasih kepada semua Staf Khusus Menteri Koordinator Polkam yang sudah memberikan sumbangan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk membantu Menko Polkam yang sudah selesai menjalankan tugasnya," lanjut dia.

Dia juga mengungkapkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait penunjukannya tersebut.

Sjafrie mengatakan Presiden Prabowo memberikannya wewenang untuk mengambil langkah yang efisien dan efektif untuk mengerjakan tugas-tugasnya sebagai Menko Polkam Ad Interim.

"Arahan yang diberikan kepada saya adalah melanjutkan tugas pokok dari Kementerian Koordinator Polkam. Dan saya diberi kewenangan untuk mengambil langkah-langkah yang efisien, efektif agar supaya semua pekerjaan bisa berjalan lancar," ucap Sjafrie.

Baca juga: Jawaban Presiden ketika Ditanya Soal Kosongnya Kursi Menko Polkam dan Menpora

"Itulah sebabnya saya datang ke sini untuk memberikan pengarahan, arahan saya adalah revitalisasi organisasi di Kementerian Koordinator Polkam," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan