Kabinet Prabowo Gibran
Belum Genap Seminggu Dilantik Jadi Menkeu RI, 4 Statement Purbaya Tuai Sorotan: Terbaru Curhat Gaji
Sejumlah statement atau pernyataan yang dilontarkan Purbaya Yudhi Sadewa saat belum genap seminggu dilantik jadi Menkeu RI sudah menuai sorotan tajam.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah statement atau pernyataan yang dilontarkan Purbaya Yudhi Sadewa saat belum genap seminggu dilantik jadi Menteri Keuangan RI (Menkeu) menuai sorotan.
Purbaya dilantik menjadi Menteri Keuangan RI, menggantikan Sri Mulyani Indrawati, dalam reshuffle (perombakan) Kabinet Merah Putih yang dilakukan Presiden RI Prabowo Subianto, Senin (8/9/2025) lalu.
Ia pun mengikuti acara serah terima jabatan (sertijab) dengan Sri Mulyani di Aula Mezzanine Gedung Djuanda 1 Kementerian Keuangan, Selasa (9/9/2025).
Sebelumnya, pria kelahiran Bogor, 7 Juli 1964 itu menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) periode 2020-2025.
Akan tetapi, baru beberapa hari menjabat sebagai pembantu presiden, Purbaya sudah melontarkan beberapa pernyataan yang menuai sorotan.
Bahkan, beberapa pihak mengkritik agar Purbaya lebih berhati-hati saat mengeluarkan pernyataan.
1. Tanggapan terhadap "17+8 Tuntutan Rakyat"
Pada Senin (8/9/2025) lalu, hanya beberapa saat setelah dilantik jadi Menteri Keuangan RI, Purbaya mengeluarkan tanggapan terhadap "17+8 Tuntutan Rakyat".
"17+8 Tuntutan Rakyat" merupakan protes dan slogan politik yang muncul di Indonesia pada akhir Agustus 2025, sebagai respons terhadap berbagai isu sosial, ekonomi, dan politik yang memicu demonstrasi di berbagai daerah.
Adapun sebagian isi "17+8 Tuntutan Rakyat" di antaranya seperti pembekuan kenaikan gaji/tunjangan anggota DPR dan menghentikan keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil.
Purbaya mengaku, dirinya belum mempelajari "17+8 Tuntutan Rakyat".
Baca juga: Purbaya Pastikan Rp 200 Triliun Dana Pemerintah Akan Dipindah ke 5 Bank Himbara Sore Ini
Namun menurutnya, "17+8 Tuntutan Rakyat" hanya merupakan suara sebagian rakyat kecil yang dinilainya terganggu atas situasi saat ini.
"Saya belum mempelajari itu. Saya basically begini, itu kan suara sebagian rakyat kecil kita," kata Purbaya saat di Gedung Kemenkeu RI, Jakarta, dikutip dari YouTube KompasTV.
"Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang ya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Purbaya Yudhi dengan percaya diri menyebut, tuntutan-tuntutan rakyat soal perekonomian akan hilang dengan sendirinya jika ia berhasil menjadikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai setidaknya enam persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.