Sabtu, 13 September 2025

Mendikdasmen: Generasi Muda Rentan Jadi Fragile Generation karena Malas Bergerak 

Abdul Mu’ti menilai generasi muda kini rentan sebagai fragile generation karena pola hidup tidak sehat, malas bergerak, dan kurang bersosialisasi. 

muhammadiyah.or.id
FRAGILE GENERATION - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti. Abdul Mu’ti menilai generasi muda kini rentan sebagai fragile generation karena pola hidup tidak sehat, malas bergerak, dan kurang bersosialisasi.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menilai generasi muda kini rentan sebagai fragile generation karena pola hidup tidak sehat, malas bergerak, dan kurang bersosialisasi.

Istilah fragile generation biasanya merujuk pada generasi muda yang dianggap kurang tangguh secara emosional dan mental dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Ini bukan istilah medis melainkan konsep sosial atau budaya yang sering digunakan dalam diskusi tentang pendidikan, pola asuh dan perubahan nilai-nilai masyarakat. 

Kemendikdasmen, kata Abdul Mu'ti, mencoba melakukan upaya perbaikan generasi, agar anak muda berubah dari fragile generation menjadi agile generation,adaptif terhadap perubahan, cepat menyesuaikan diri. 

“Inilah yang coba kita perbaiki, kita jawab dengan gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat dan berbagai kegiatan yang dimaksudkan agar generasi muda ini perlahan-lahan berubah from fragile generation menjadi agile generation," kata Abdul Muti melalui keterangan tertulis, Sabtu (13/9/2025).

Hal tersebut diungkapkan oleh Abdul Mu'ti saat menghadiri Scout Wisdom Forum di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur.

Baca juga: Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025, Kontingen Darul Amanah Kendal Bawa Misi Perdamaian Dunia

Dirinya menegaskan bahwa kegiatan kepanduan merupakan instrumen penting dalam kebijakan pendidikan nasional. 

Menurutnya, program jambore ini sangat penting dan sejalan dengan kebijakan Kemendikdasmen dalam menunaikan amanat konstitusi serta melaksanakan kebijakan Presiden Prabowo. 

Jambore pramuka ini juga dipandangnya sebagai sarana membangun jiwa kepanduan sekaligus memperkuat jejaring antargenerasi muda muslim lintas negara.

Baca juga: 15 Ribu Pramuka Dari 16 Negara Deklarasikan Pesan Perdamaian Dunia di Jambore Muslim WMSJ 2025

"Program ini sangat penting dan sangat sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk kita membangun generasi yang berkarakter, generasi yang sehat, generasi yang kuat, dan generasi yang berdedikasi tinggi dalam membangun bangsa dan negaranya," katanya.

"Untuk membangun jiwa kepanduan di kalangan generasi muda Muslim, memperkuat jejaring di antara generasi muda Muslim lintas negara dengan pramuka sebagai medianya,” tambahnya.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan World Muslim Scout Jamboree (WMSJ) 2025.

Forum internasional ini mengangkat tema "Shaping the Youth Muslim Generation: From Scouts to a Civilized, United, and Peaceful World".

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan