Reshuffle Kabinet
Kisah di Balik Persahabatan Djamari Chaniago dengan Prabowo, Menko Polkam: Dia Panggil Saya 'Bang'
Djamari Chaniago dan Presiden Prabowo Subianto ternyata memiliki kisah persahabatan yang mengharukan saat sama-sama masih aktif sebagai anggota TNI.
Penulis:
Rakli Almughni
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Djamari Chaniago dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan atau Menko Polkam menggantikan Budi Gunawan, Rabu (17/9/2025).
Selain itu, Djamari juga diberikan pangkat Jenderal Kehormatan oleh Prabowo sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian panjangnya di TNI.
Djamari mengaku mendapat pesan khusus dari Prabowo untuk menggunakan sisa umurnya untuk kepentingan bangsa dan negara.
"Ayo kita sama-sama perbaiki, walaupun saya tahu kita sudah berusia sekian, sisa umur itu kita manfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar Djamari Chaniago meniru pesan Prabowo kepada dirinya di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Di balik pelantikan itu, Djamari dan Prabowo ternyata memiliki kisah persahabatan yang mengharukan saat masih aktif sebagai anggota TNI.
Setelah diangkat menjadi Menko Polkam, video lawas Djamari Chaniago saat menceritakan tentang sosok Prabowo kembali viral di media sosial.
Djamari menyampaikan bahwa Prabowo adalah sosok yang selalu ingin berkorban demi kepentingan Indonesia.

Baca juga: Ada Pesan Kuat, Pengamat Ungkap Sejarah Hubungan Presiden Prabowo dengan Menko Djamari Chaniago
Prabowo, kata Djamari Chaniago, rela melakukan apa pun demi kepentingan tanah air.
"Beliau (Prabowo Subianto) adalah seseorang yang mau berkorban untuk kepentingan bangsa dengan tidak punya keinginan yang lain," kata Djamari, dikutip dari unggahan akun TikTok @tumgrd pada 27 Maret 2023.
"Pengenalan yang dalam inilah yang saya pahami bahwa seorang sosok Prabowo ini adalah orang yang dia melakukan apa saja, berkoban apa saja demi kepentingan bangsanya," imbuhnya.
Djamari menceritakan kepedulian Prabowo kepada dirinya saat sama-sama menjadi Komandan Batalyon atau Danyon.
Menurut Djamari, Prabowo selalu memastikan keadaan Batalyon yang dia pimpin apakah ada kekurangan atau tidak.
Purnawirawan jenderal bintang 3 itu juga mengaku bahwa Prabowo memanggilnya dengan kata "Bang", sebuah sapaan hormat untuk laki-laki yang lebih tua.
"Pada saat saya sesama setingkat dengan beliau sebagai sesama Komandan Batalyon di 1 Brigade 17 Lintas Udara, dia (Prabowo) Komandan Batalyon 328, saya Komandan Batalyon 330," kata Djamari.
"Dia selalu menanyakan kepada saya, 'apa kekurangan Batalyon 330?' Dia panggil saya 'Bang', 'waduh banyak sekali' saya bilang. 'Apa sebutkan saja?' Apa yang dia lakukan? Dia bantu, padahal bukan satuan dia," ungkapnya.
Perasaan terharu pun pecah saat Djamari Chaniago menceritakan momen dirinya hendak bertugas dalam operasi di Timor Timur.
"Pada saat saya mau berangkat melaksanakan operasi ke Timor Timur, dia sedang sekolah Seskoad di Bandung, base saya ada di Cicalengka di Bandung, dia datang malam-malam ke tempat saya," ujarnya.
"Besok saya mau berangkat, dia hanya mengatakan 'apa yang bisa saya bantu Bang, Abang untuk bertugas? Abang harus baik, harus sukses'. Pengenalan seperti ini itu yang saya dalami betul," ucap Djamari.
Djamari Chaniago pun yakin jika Indonesia dipimpin Prabowo Subianto, maka tanah air akan dalam keadaan yang baik.
"Saya punya harapan besar pada dia. Saya punya harapan besar pada dia apabila dia berada pada puncak jabatan di negeri kita, Insya Allah negeri kita akan baik," pungkasnya.
Sosok Djamari Chaniago
Djamari Chaniago lahir di Padang, Sumatra Barat, pada 8 April 1949.
Ia merupakan lulusan Akabri tahun 1971.
Ia resmi pensiun sebagai perwira tinggi (Pati) TNI AD pada 2004 dengan pangkat terakhir yaitu Letjen.
Karier Djamari di kemiliteran tanah air telah kenyang akan pengalaman.
Sejumlah jabatan strategis di TNI sudah pernah ia emban.
Baca juga: Menko Polkam Djamari Chaniago, Eks Sekretaris Dewan Kehormatan Perwira dan Senior Prabowo di Akabri
Djamari tercatat pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sejak Mei 1998 hingga November 1999.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak November 1999 hingga Maret 2000.
Karier Djamari makin moncer tatkala ia menduduki kursi jabatan sebagai Kepala Staf Umum TNI sejak Maret 2000 hingga Maret 2004.
Djamari diketahui juga pernah menjadi bagian dari Dewan Kehormatan Perwira (DKP) adalah yang memutuskan Prabowo terbukti melakukan pelanggaran ketika terlibat dalam operasi penculikan sejumlah aktivis pada 1997-1998.
Selain Djamari Chaniago, DKP terdiri dari Subagyo Hadisiswoyo dan Fachrul Razi sebagai ketua dan wakil ketua, lalu ada juga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agum Gumelar, Yusuf Kartanegara, dan Arie J. Kumaat.
Mengintip harta kekayaan Djamari di laman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (17/9/2025), Djamari tercatat memiliki total harta sebesar Rp3,2 miliar.
Ia terakhir kali melaporkan kekayaannya pada tanggal 10 Oktober 2002, saat masih menjabat sebagai Kasum TNI.
Data kekayaan ini merupakan laporan 23 tahun yang lalu.
Oleh karena itu, sebagai pejabat negara yang baru dilantik, Djamari Chaniago diwajibkan untuk kembali melaporkan harta kekayaan terkininya kepada KPK.
Harta Rp3,2 miliar milik Djamari itu terdiri dari berbagai aset, mulai dari tanah dan bangunan, alat transportasi, lahan pertanian, hingga logam mulia
Adapun aset terbesarnya yaitu berasa dari tanah dan bangunan senilai Rp1,5 miliar.
Lalu disusul dari harta alat transportasi kepemilikan mobil dan motor senilai Rp850 juta.
Tidak hanya itu, Djamari juga tercatat memiliki aset lain sebagai berikut:
- Logam mulia, batu mulia, dan barang seni senilai Rp234.266.000.
- Lahan pertanian senilai Rp43.810.000.
- Harta bergerak lainnya (seperti perlengkapan rumah tangga) senilai Rp44.800.000.
- Giro dan setara kas lainnya sejumlah Rp565.533.188 dan 46.689 dolar AS.
(Tribunnews.com/Rakli/Ilham Rian Pratama)
Sumber: TribunSolo.com
Reshuffle Kabinet
Dari PSSI ke Kemenpora, Erick Thohir Diminta Wujudkan Transformasi Olahraga Nasional |
---|
Ada Pesan Kuat, Pengamat Ungkap Sejarah Hubungan Presiden Prabowo dengan Menko Djamari Chaniago |
---|
Erick Thohir Disarankan Mundur dari Ketum PSSI setelah Jabat Menpora: Ada Tumpang Tindih |
---|
Postingan Pertama Erick Thohir Jadi Menpora, Singgung Olahraga Harus Jadi Pemersatu Bangsa |
---|
Erick Thohir Bongkar Masalah Olahraga: Banyak Stigma, Harus Transparan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.