Dipanggil Mendadak ke Istana, Dokter Paru Benjamin Paulus Bungkam Soal Jabatan

Ringkasan Utama

• dr. Benjamin Paulus tiba di Istana Kepresidenan Rabu (8/10/2025) pukul 14.10 WIB, didampingi keluarga.
• Ia mengaku baru dihubungi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya satu setengah jam sebelumnya.
• Isu pelantikannya sebagai Wakil Menteri Kesehatan menguat, namun belum ada konfirmasi resmi dari Istana.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Dokter spesialis paru dr. Benjamin Paulus Octavianus mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/10/2025) siang.

Ia tiba sekitar pukul 14.10 WIB melalui pintu pilar Jalan Veteran, mengenakan jas hitam, dasi biru, dan peci, didampingi keluarganya.

Kedatangannya memicu spekulasi publik terkait kemungkinan pelantikan sebagai Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes).

Namun saat ditanya awak media, Benjamin memilih bungkam. “Nanti saja ya,” katanya singkat.

Ia mengaku baru dihubungi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya sekitar satu setengah jam sebelumnya.

“Saya dipanggil Pak Teddy satu setengah jam lalu. Saya nggak tahu (ditugaskan sebagai apa), cuma dipanggil Pak Teddy tolong datang setengah 3,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membenarkan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana menambah kursi wakil menteri di Kementerian Kesehatan.

“Ya saya kan rencananya ada wamen, wamenkes,” kata Budi di Istana Kepresidenan, Rabu (8/10/2025).

Baca juga: Usai 3 Tahun Dipimpin Pj, Akhirnya Papua Punya Gubernur Definitif Sore Ini

Namun saat ditanya apakah Benjamin akan dilantik, Budi menjawab singkat,

“Belum tahu, belum.”

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Istana terkait jabatan yang akan diemban Benjamin Paulus.

Pelantikan sejumlah pejabat baru dijadwalkan berlangsung sore ini, termasuk Gubernur Papua definitif, Ketua Komite Percepatan Pembangunan Papua, dan jajaran Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

  
Siapa Benjamin Paulus?

dr. Benjamin Paulus Octavianus adalah dokter spesialis paru yang aktif di Jakarta. Ia menyelesaikan pendidikan kedokteran umum di Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan melanjutkan pendidikan spesialis pulmonologi di Universitas Brawijaya.

Ia dikenal sebagai praktisi medis yang berpengalaman dalam penanganan penyakit paru kronis, bronkoskopi, dan gangguan pernapasan.