Presiden Mahasiswa UIN Makassar Desak Menko Polkam Usut Dugaan TPPO Magang ke Jerman
Menurut Zulhamdi, kasus ini ditangani Bareskrim Polri dan belum menunjukkan perkembangan signifikan meski sudah ramai menjadi sorotan publik
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (Presma UINAM) Muhammad Zulhamdi Suhafid mendesak Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jenderal Djamari Chaniago yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto menuntaskan dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bermotif magang ke Jerman tahun 2024 lalu.
Menurut Zulhamdi, kasus ini ditangani Bareskrim Polri dan belum menunjukkan perkembangan signifikan meski sudah ramai menjadi sorotan publik.
Dari empat tersangka yang sudah ditetapkan sejak 2024, hingga kini belum juga ditangkap dan justru masih bebas bekerja di sejumlah instansi.
“Dugaan kasus TPPO berkedok magang di Jerman bukan sekadar kriminal biasa, tapi kejahatan transnasional yang mencoreng nama baik bangsa. Jika pemerintah terus diam, kepercayaan publik terhadap negara akan runtuh,” ungkap Zulhamdi dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/9/2025).
Ia menilai peran Menko Polkam baru sangat krusial untuk menggerakkan koordinasi lintas lembaga, baik kepolisian, kejaksaan, kementerian terkait, hingga kerja sama dengan otoritas hukum internasional.
Zulhamdi menegaskan, negara memiliki kewajiban konstitusional melindungi warganya, termasuk korban TPPO di luar negeri.
Baca juga: Sinergi KSP-Imigrasi Soetta Perkuat Desa Binaan & PIMPASA, Cegah TPPO dan PMI Non Prosedural
“Korban bukan hanya menderita kerugian material, tapi juga trauma psikologis. Pemerintah harus serius menuntaskan kasus yang sudah ada. Empat tersangka itu masih berkeliaran, ini memalukan,” lanjutnya.
Dewan Eksekutif Mahasiswa UINAM juga berencana menggalang solidaritas bersama mahasiswa dan organisasi masyarakat sipil untuk menekan pemerintah agar menuntaskan kasus TPPO ini secara transparan dan akuntabel.
Bareskrim Polri: 1.047 Mahasiswa Jadi Korban
Mengutip Kompas.com, Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri sebelumnya telah membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program (ferien job) ke Jerman.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, kasus ini membuat setidaknya 1.047 mahasiswa menjadi korban.
Djuhandhani menjelaskan, kasus ini berawal dari laporan informasi KBRI Jerman terkait adanya laporan empat mahasiswa menjadi korban.
"Setelah dilakukan pendalaman, hasil yang didapatkan dari KBRI bahwa program ini dijalankan oleh 33 universitas yang ada di Indonesia," kata Djuhandhani kepada wartawan, Rabu (20/3/2024).
"Dengan total mahasiswa yang diberangkatkan sebanyak 1.047 mahasiswa yang terbagi di tiga agen tenaga kerja di Jerman," imbuh dia.
Modus TPPO Pekerja Migran dari Indonesia ke Kamboja
Dia menjelaskan para mahasiswa mendapatkan sosialisasi dari PT. CVGEN dan PT. SHB. Para mahasiswa ini pun dikenakan biaya pada saat pendaftaran yang diperkirakan mencapai Rp 2,5 juta.
5 Negara yang Panen Poin di Ranking FIFA September: Berkat Jerman, Slowakia Paling Untung |
![]() |
---|
Rekap Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kemenangan Penting Jerman, Spanyol dan Belgia Pesta Gol |
![]() |
---|
Prediksi Skor Jerman vs Irlandia Utara: Misi Kebangkitan Die Mannschaft Demi Jaga Asa Lolos |
![]() |
---|
Gegara Dipermalukan Slowakia, Julian Nagelsmann Ancam Pemain yang Sok Merasa Bintang |
![]() |
---|
Rekap Hasil Bola Tadi Malam: Start Memalukan Jerman, Beda Nasibnya dengan Spanyol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.