Program Makan Bergizi Gratis
Kasus Keracunan MBG Paling Parah di Jawa Barat, JPPI: Masalahnya Tak Cuma di Dapur, tapi BGN Juga
JPPI menyatakan bahwa angka keracunan di Jawa Barat sudah lebih dari 2.000 dan kasus keracunan MBG di Jawa Barat sudah terjadi berkali-kali.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Hingga Selasa (23/9/2025), tercatat ada 393 siswa yang tercatat sebagai korban keracunan.
Mayoritas korban keracunan diketahui telah diperbolehkan pulang ke rumah dengan status rawat jalan.
Dari 393 korban yang terdata, ada 39 yang masih menjalani rawat inap.
Petugas pun telah merinci gejala-gejala keracunan yang dialami siswa. Mulai dari mual (270 orang), muntah (91), pusing (246), diare (36), sakit kepala (45), lemas (78), sesak (100), demam (52), dan sakit perut (107).
Adapun, dari data JPPI menunjukkan ada lima provinsi dengan jumlah keracunan MBG terbanyak, yakni Jawa Barat dengan 2.012 kasus, DI Yogyakarta 1.047 kasus, Jawa Tengah 722 kasus, Bengkulu 539 kasus, dan Sulawesi Tengah 446 kasus.
Kata Kepala BGN
Terkait dengan keracunan MBG di Cipongkor ini, Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan, penyebab keracunan terjadi karena kesalahan teknis dari SPPG.
Dadan menyebut, SPPG memasak terlalu awal, sehingga makanan tersimpan terlalu lama sebelum didistribusikan.
“Keterangan awal kan menunjukkan bahwa SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama,” kata Dadan setelah meninjau Posko Penanganan kasus dugaan keracunan makanan Program MBG di Cipongkor, yang disampaikan dalam keterangan resmi, Rabu (24/9/2025).
Menurut Dadan, pola memasak dan distribusi menjadi kunci utama agar kualitas makanan tetap terjaga.
Namun, SPPG yang baru kerap khawatir makanan tidak selesai tepat waktu sehingga melakukan produksi terlalu dini.
“Kita sudah koordinasi dengan seluruh SPPG baru yang beroperasional satu bulan terakhir, kemudian kita minta agar mereka mulai masak di atas jam setengah dua agar waktu antara masak processing dengan delivery-nya tidak lebih dari 4 jam," ujar Dadan.
Pemkab Bandung Barat Tetapkan KLB Keracunan MBG
Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jeje Ritchie Ismail menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), setelah ratusan pelajar di Kecamatan Cipongkor yang mengalami keracunan MBG.
Jeje mengatakan, petugas gabungan tengah melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari penanganan korban, evaluasi penyelenggaraan MBG di Cipongkor, hingga penyelidikan epidemiologi penyebab keracunan.
"Jadi sekarang juga kita sudah menetapkannya sebagai statusnya KLB, kejadian luar biasa, supaya penangannya lebih cepat dan juga lebih menyeluruh seperti itu," kata Jeje di Cipongkor, Selasa (23/9/2025), dikutip dari TribunJabar.id.
Jeje kemudian menjelaskan bahwa para siswa mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah usai menyantap makanan MBG Senin (23/9/2025) siang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.