Senin, 6 Oktober 2025

Bambang Patijaya: Semua Kader Golkar Punya Kesempatan Sama untuk Berkontribusi, Tak Ada Perbedaan

Bambang Patijaya, menegaskan pentingnya kepemimpinan teknokratik bagi kader Partai Golkar.

Penulis: Reza Deni
Istimewa
MODEL KEPEMIMPINAN - Ketua Komisi XII DPR RI sekaligus politisi Partai Golkar Bambang Patijaya. Ia menegaskan pentingnya kepemimpinan teknokratik bagi kader Partai Golkar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Bambang Patijaya, menegaskan pentingnya kepemimpinan teknokratik bagi kader Partai Golkar.

Hal itu disampaikannya dalam Diklat Kader Muda Nasional Partai Golkar Gelombang II yang diikuti peserta dari 14 provinsi.

Bambang Patijaya adalah seorang politikus Indonesia dari Partai Golkar yang menjabat sebagai Ketua Komisi XII DPR RI periode 2024–2029.

Ia lahir pada 11 Juli 1977 di Sungailiat, Bangka, dan mewakili daerah pemilihan Kepulauan Bangka Belitung di DPR RI.

Bambang menjelaskan, kepemimpinan teknokratik adalah pola yang menempatkan ahli, profesional, dan orang yang kompeten dalam pengambilan keputusan.

“Teknokratik itu soal kemampuan teknis dan profesionalisme. Sedangkan meritokrasi menekankan bahwa kekuasaan diperoleh dari prestasi dan kompetensi, bukan karena status sosial atau keturunan,” kata Bambang dalam paparannya, Minggu (5/10/2025).

Menurut Bambang, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketua Umum saat ini, Bahlil Lahadalia, sudah menerapkan pola teknokratik dalam penyusunan struktur partai maupun DPR.

“Di Golkar, semua kader punya kesempatan yang sama untuk berkontribusi. Tidak ada perbedaan, yang menentukan adalah kemampuan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Bambang menyebut pelatihan dan kaderisasi menjadi kunci dalam mencetak kader teknokratik. 

Hal ini dinilai penting agar Golkar terus melahirkan pemimpin yang siap menghadapi berbagai tantangan di lapangan.

“Golkar harus mampu melahirkan kader yang bisa bertarung di segala medan dan kondisi, baik politik, birokrasi, maupun pemerintahan,” tegasnya

Bambang berpesan agar para kader muda Golkar terus meningkatkan kapasitas diri.

“Dengan itu, kalian bukan hanya punya posisi, tapi juga punya kemampuan nyata untuk membawa perubahan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Said Ali Al Idrus menargetkan rekrutmen 2 juta kader muda Golkar untuk menghadapi Pemilu 2029. 

Hal itu dikatakan Said depan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, saat membuka acara Diklat Kader Muda Nasional Partai Golkar Gelombang II.

"Apa yang kami rancang untuk membina atau juga merekrut 2 juta kader, kader muda Partai Golkar itu bukan hanya sebagai euforia saja," kata Said di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (3/10/2025).

Sebanyak 38 provinsi akan didatangi Said dan  200 kader utama di masing-masing wilayah akan direkrut.

Secara matematis, Said mengatakan AMPG akan mencetak 7.600 kader tingkat provinsi di seluruh Indonesia. 

Kemudian, AMPG juga akan mencetak 150 kader utama di setiap kabupaten atau kota sehingga melahirkan 62.000 kader utama pada tingkat daerah.

Selanjutnya, AMPG juga akan mencetak 50 kader utama di setiap kecamatan di seluruh Indonesia. 

"Dikalikan 7.274 kecamatan, ada 363.700 kader yang akan menjadikan AMPG ini sebagai benteng terdepan Partai Golkar untuk menjadikan partai ini lebih diminati masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia meminta semua pihak melihat pentingnya regenerasi bagi partai politik.

Menurutnya, berdasarkan data statistik, sekitar 75 persen pemilik suara pada Pemilu 2029 berusia 17 hingga 34 tahun. 

"Anak muda itu adalah sumber pembaharu dan anak muda itu adalah gerakan pembaharu. Dan saya yakin dengan anak muda ini akan bisa membawa Partai Golkar ke depan untuk meningkatkan perolehan kursi di Pemilu 2029," tandas Bahlil.

Dalam acara tersebut, hadir sejumlah petinggi Golkar baik yang duduk di kursi menteri-wamen Kabinet Merah Putih, maupun yang ada di parlemen. 

Mereka antara lain Menteri UMKM Maman Abdurahman, Menteri P2MI Mukhtarudin, Wamen P2MI Christina Ariyani, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Sari Yuliati, dan Ketua Satker Ulama Partai Golkar Idris Laena.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved