BRIN Pastikan Tidak Ada Dampak dari Jatuhnya Meteor di Cirebon Jabar
Thomas Djamaluddin menyebut tidak ada dampak dari jatuhnya meteor cukup besar di sekitar Laut Jawa, Cirebon.
Lalu ada yang menyaksikan bola api yang meluncur dan ada rekaman CCTV pukul 18:35.
"Meteor jatuh di laut Jawa," ujar Thomas.
Sebelumnya video dengan narasi meteor jatuh di Cirebon, Jawa Barat, yang beredar sejak kemarin malam membuat heboh masyarakat.
Di video tersebut terlihat kilatan cahaya melintas cepat di langit sebelum menghilang di arah barat daya.
Dalam video itu, dinarasikan warganet yang menyebut bahwa dentuman yang ditimbulkan tersebut terdengar di wilayah Cirebon dan Kuningan.
Meteor jatuh adalah fenomena ketika sebuah batuan luar angkasa (meteor) memasuki atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan dengan udara, lalu sebagian atau seluruhnya jatuh ke permukaan Bumi.
Penjelasan BMKG
BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, sebuah lembaga pemerintah Indonesia yang bertugas dalam pengamatan dan penyebaran informasi cuaca, iklim, dan geofisika.
BMKG bertugas mengamati dan memprediksi kondisi cuaca seperti hujan, angin, suhu, dan kelembapan, serta memantau aktivitas gempa bumi, tsunami, dan fenomena geofisika lainnya.
Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Stasiun Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, menyampaikan bahwa pihaknya masih menghimpun data awal untuk mengidentifikasi penyebab fenomena itu.
"Dari sisi meteorologi, dentuman bisa disebabkan oleh sambaran petir, gempa bumi, atau longsor. Namun, saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Cirebon terpantau cerah berawan tanpa adanya awan konvektif atau aktivitas cuaca ekstrem," jelas Fuad, Minggu malam.
BMKG menegaskan bahwa hasil pemantauan sejauh ini tidak menunjukkan adanya getaran signifikan maupun fenomena meteorologis yang tidak biasa.
Tidak ada aktivitas petir maupun indikasi badai konvektif di wilayah tersebut pada waktu kejadian.
"Fenomena seperti meteor atau benda langit bukan kewenangan BMKG, melainkan lembaga antariksa seperti BRIN," tambahnya.
Fuad juga menyebutkan bahwa tidak ditemukan aktivitas gempa bumi pada waktu bersamaan dengan suara dentuman, sehingga kemungkinan besar peristiwa ini bukan disebabkan oleh faktor seismik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.