Rabu, 8 Oktober 2025

Hacker Bjorka dan Kiprahnya

Dosen IT UNSRAT Ragukan WFT Bjorka Asli, Sebut Level Permainannya Kurang Canggih

Dosen IT Universitas Sam Ratulangi atau UNSRAT meragukan Wahyu Firmansyah Taha adalah Bjorka asli, dia masih level kecil

Kolase: Kompas.com/Baharudin Al Farisi dan Tribunnews.com/Istimewa
BJORKA DITANGKAP - (Kiri) Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap pemilik akun X atas nama Bjorka berinisial WFT (22) terkait kasus ilegal akses data nasabah salah satu bank swasta dan (Kanan) Foto akun Bjorka. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar penangkapan terduga peretas atau hacker misterius bernama akun Bjorka alias Wahyu Firmansyah Taha (23), menggegerkan publik.

Sebab, Bjorka sudah lama menjadi bulan-bulanan aparat penegak hukum.

Bjorka adalah nama akun media sosial platform X, @bjorkanesiaaa, yang dipakai WFT untuk membobol jutaan data bank.

Ia ditangkap di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Selasa (23/09/2025) oleh tim gabungan Direktorat Kriminal Umum Polda Sulawesi Utara dan Tim Cyber Polda Metro Jaya (PMJ).

Minahasa adalah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia, tepatnya di wilayah utara Pulau Sulawesi dan merupakan bagian dari Semenanjung Minahasa.

Penangkapan ini berdasarkan laporan polisi (LP) salah satu bank swasta dengan nomor LP/B/2541/IV/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA, tertanggal 17 April 2025.

Sosok kemunculan pemuda asal Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) ini pernah beberapa kali mengejutkan publik.

Ia terang-terangan memberikan peringatan kepada pemerintahan untuk menjaga data rahasia warga dan negaranya.

Sebab, data tersebut gampang dibobol pelaku skimming (pencurian data), termasuk dirinya yang berhasil mengakses data-data tersebut.

Skimming data adalah tindak kejahatan berupa pencurian informasi sensitif dari kartu debit atau kredit menggunakan perangkat khusus (skimmer) yang dipasang di mesin ATM atau EDC, atau melalui metode daring (e-skimming dan skimming web), untuk kemudian data tersebut disalahgunakan demi keuntungan pelaku, seperti menguras saldo rekening atau melakukan transaksi palsu. 

Belakangan, Bjorka ini muncul kembali dan mengaku telah mencuri data bank ternama.

Baca juga: Apakah WFT Benar Hacker Bjorka yang Hebohkan Era Jokowi? Polisi: Mungkin, tapi Masih Satu Bukti

Keaslian Diragukan

Namun, Dosen IT Universitas Sam Ratulangi atau UNSRAT, Ir Yaulie Rindengan ST MSc MM, meragukan keasliannya.

Ia menyebut bahwa WFT alias Wahyu bukanlah Bjorka asli.

"Dua-duanya menggunakan IP, tapi Bjorka yang pertama bukan dari Indonesia. Waktu itu dilacak kan arah serangan dari kawasan Eropa Timur," kata Yaulie pada Minggu (5/10/2025) dilansir TribunManado.co.id.

Sebab, dilihat dari kemahirannya melakukan peretasan, WFT alias Wahyu masih memiliki tingkatan tingkat bawah atau kurang canggih.

WFT alias Wahyu masih bermain di dark web dan melakukan pengancaman untuk keinginan tertentu.

"Kalau (Bjorka) yang lokalan (IP) bisa kebaca dan tingkatannya belum besar, baru ancaman ke bank. Jadi dia belum meretas dan belum teruji level permainannya (kurang canggih)," jelas Yaulie.

Berbeda dengan Bjorka sebelumnya yang muncul pada tahun 2022, Bjorka asli selalu memberi peringatan dulu sebelum melancarkan aksi.

Ia pun terbukti mampu meretas hingga membuat down situs-situs pemerintah beberapa tahun lalu.

Sejak kemunculan Bjorka pada 2022 itu, kini nama tersebut menjadi ngetren di kalangan dark web lalu banyak dipakai oleh orang-orang yang mengaku hacker atau peretas.

"Heboh karena namanya sama saja," ujar Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Sulut ini.

Meski begitu, kasus ini tak bisa diklaim sebagai salah tangkap.

Polisi masih bisa memproses kasus ini karena dugaan pengancaman terhadap bank dan pelaku yang dilaporkan memang berkaitan.

Di sisi lain, Yaulie menyebut bahwa kemampuan meretas bisa dipelajari tanpa harus berpendidikan tinggi alias otodidak.

Bjorka Indonesia Terancam 12 Tahun

Saat ini, WFT alias Wahyu telah ditetapkan sebagai tersangka atas tindak pidana dengan mengambil database dari Breach Forums lalu di unggah di Dark Forums.

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Alvian Yunus menjelaskan pihaknya terus melakukan pendalaman terkait kasus ini sembari terus meminta keterangan dari para korban.

"Mungkin (WFT) adalah sosok Bjorka yang dulu 2020 atau Opposite68990 mungkin. Karena di internet, everybody can be anybody. Jadi itu masih dalam penyelidikan," jelas Wadir Ciber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, Kamis (2/10/2025).

Akibat dari perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 46 jo Pasal 30 dan atau Pasal 48 jo Pasal 32 dan atau Pasal 51 Ayat (1) jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 sebagaimana diubah terakhir denganUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Tersangka terancam hukuman penjara maksimal 12 tahun dan denda sebesar Rp12 miliar.

Bjorka Asli Muncul

Namun, tak berselang lama, sebuah akun Instagram @bjorkanism membagikan Instagram story dengan emoji tertidur.

Seolah, pemilik akun Bjorka sebenarnya itu menyatakan bukan dirinya yang ditangkap aparat kepolisian.

Bjorka asli pun mengaku masih bebas dan menyebut WFT bukanlah dirinya.

"You think its me? everyone uses my name, but you dont realize im still FREE. The one who appeared in 2022 (Kamu pikir itu aku? Semua orang menggunakan namaku, tapi kau tidak sadar aku masih BEBAS. Seseorang yang menghebohkan di tahun 2022) ," tulisnya pada Jumat (3/10/2025).

Bjorka bahkan menampilkan sejumlah data yang mengisyaratkan milik Badan Gizi Nasional (BGN).

"Hello Nutrition Agency," sapa Bjorka.

Akun dengan 64,6 ribu pengikut tersebut kembali menegaskan dirinya masih bebas.

"Yes im still ALIVE and FREE. Just take care of your stupid nutrition agency. Focus on the issues in your country, dont talk about me, before i reveal that damn data (Ya saya masih HIDUP dan BEBAS. Urus saja badan gizi bodohmu itu. Fokuslah pada masalah di negaramu, jangan bicarakan saya, sebelum saya mengungkapkan data sialan itu)," tulisnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Dosen IT Unsrat Manado Ragukan Wahyu Taha adalah Bjorka Asli

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/David AdiAdi/Siti Nurjannah Wulandari)(TribunManado.co.id/Isvara Savitri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved