Rabu, 8 Oktober 2025

Projo Tuding Pihak Kalah Pilpres 2024 Ingin Jauhkan Prabowo-Jokowi, NasDem: Tidak Perlu Ada Komentar

 Kata Tobas ada hal lain yang lebih penting ketimbang kembali membahas hal yang sudah berlalu.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Chaerul Umam
HUBUNGAN PRABOWO JOKOWI - Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan (K3) MPR RI yang juga Ketua DPP Partai NasDem Taufik Basari, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2025). Ia menilai, tudingan yang menyebut ada pihak kalah Pilpres 2024 ingin menjauhkan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu dikomentari. 

"Terus menyerang Jokowi dan Gibran dengan ijazah palsu, tentunya mereka berharap agar Presiden Prabowo menganggap Jokowi-Gibran sebagai beban. Tentunya pihak-pihak yang berfantasi hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi pecah punya kesadaran dan berharap kalau hubungan kedua tokoh ini pecah," ungkap Freddy.

"Maka pemerintahan Prabowo-Gibran akan menjadi lemah dan tidak akan dipercaya rakyat lagi sehingga pada kontestasi pemilu 2029 mereka berharap calon yang mereka usung akan memenangkan kontestasi," tambahnya.

Menurut Freddy, upaya memecah belah tersebut tidak akan berhasil karena Jokowi dan Prabowo sama-sama dianggap sebagai negarawan yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi.

"Kedua pemimpin tersebut juga sudah matang secara politik sehingga upaya adu domba dan pecah belah pihak pihak tersebut tidak akan berhasil memisahkan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi," ucap dia.

Freddy menyinggung pertemuan antara Prabowo dan Jokowi beberapa waktu lalu di Kertanegara, Jakarta Selatan. Ia menilai Jokowi akan terus memberikan masukan kepada Prabowo berdasarkan pengalamannya memimpin Indonesia selama 10 tahun.

"Pak Jokowi selaku Presiden yang sudah berpengalaman memimpin Indonesia selama 10 tahun akan selalu hadir memberikan saran-sarannya kepada Presiden Prabowo agar program-progam Prabowo Gibran bisa berjalan dan rakyat menjadi sejahtera," ucap Freddy.

"Pihak-pihak yang terus menerus berusaha memperkeruh hubungan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi adalah orang-orang atau kelompok yang sakit hati dengan Pak Jokowi, kelompok yang kalah Pilpres 2024 kemarin, kelompok yang tidak ingin Pak Prabowo memimpin Indonesia," sambungnya.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved