Wawancara Eksklusif
VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Ahmad Ali: PSI Tak Siapkan Gibran Lawan Prabowo di 2029
“PSI berkomitmen untuk mendukung pemerintah Prabowo–Gibran sampai periode ini selesai," ujar Ahmad Ali
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, bicara banyak soal arah baru partainya. Mulai dari target menembus Senayan di Pemilu 2029, konsolidasi partai, hingga isu soal peluang PSI mengusung Gibran Rakabuming Raka di masa depan.
Dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Network di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Rabu (8/10/2025), Ahmad Ali juga menyinggung kemungkinan PSI mengusung calon presiden atau calon wakil presiden tertentu — termasuk peluang memajukan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali.
Apalagi, PSI dikenal dekat dengan keluarga Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, merupakan putra bungsu Jokowi, sementara Gibran adalah putra sulungnya.
Namun, Ahmad Ali menilai pernyataan Jokowi yang meminta para relawan mengawal pemerintahan Prabowo–Gibran selama dua periode justru sejalan dengan visi PSI ke depan.
Namun Ahmad Ali menegaskan, PSI tidak memiliki rencana menjadikan Gibran sebagai lawan politik Prabowo Subianto di Pilpres 2029.
“Tidak ada desain seperti itu,” kata Ahmad Ali tegas saat wawancara eksklusif bersama Tribunnews di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
“PSI berkomitmen untuk mendukung pemerintah Prabowo–Gibran sampai periode ini selesai. Insyaallah kalau kemudian berhasil, kami berharap bisa melanjutkan pasangan ini di periode kedua."

Meski begitu, Ahmad Ali menyadari politik pada akhirnya tetap ditentukan oleh rakyat.
“Masyarakat akan menjadi penentu. Tapi kembali lagi, kinerja pasangan ini yang akan menentukan. Karena siapa yang menjadi presiden bukan hanya ditentukan partai politik, tapi oleh rakyat,” jelasnya.
Mantan Wakil Ketua Umum Partai NasDem ini mengatakan dirinya bersama Jokowi dan Kaesang memilih fokus membina kader PSI dari tingkatan atas hingga ranting.
Ia menekankan pentingnya agar kader PSI tidak justru menjadi beban bagi pemerintah.
Fokus Benahi Struktur
Ahmad Ali bercerita, jabatan Ketua Harian DPP PSI adalah posisi baru yang lahir dari evaluasi besar setelah PSI dua kali gagal lolos ke parlemen.
“Kita belajar dari pengalaman. Dua kali gagal masuk parlemen, tentu ada yang perlu diperbaiki. Maka dibentuklah struktur baru, termasuk posisi Ketua Harian, untuk memperkuat sistem kerja partai,” jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.