Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Larangan Berlomba Meraih Kekuasaan Demi Kepentingan Duniawi
Naskah khutbah Jumat 10 Oktober 2025 bertema larangan berlomba-lomba meraih kekuasaan demi kepentingan duniawi merujuk Al-Qur’an dan hadis Nabi.
Maka kembali kepada niatnya, jika seseorang ingin menolong agama Allah, menegakkan keadilan dan syariat Allah dan dia mampu untuk melakukannya, maka meminta kekuasaan tidak dilarang bahkan dianjurkan.
Namun jika ia ingin mencari dunia dalam kekuasaan tersebut maka itu tidak diperbolehkan.
Karena itu, jangan sampai orang yang lemah dipilih menjadi pemimpin, karena ditakutkan dia tidak akan mampu menunaikan hak dan kewajiban di dalamnya.
Apalagi jika orang-orang dzalim dipilih menjadi penguasa, maka marabahayanya akan menjadi lebih besar.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا دِيْنَكُمْ هُزُوًا وَّلَعِبًا مِّنَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَالْكُفَّارَ اَوْلِيَاۤءَ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ. المائدة : ۵۷
Janganlah kamu menjadikan ahli kitab sebelum kamu dan orang-orang kafir (musyrik) sebagai pemimpinmu yang mana mereka membuat agamamu menjadi bahan ejekan dan permainan. Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman. (QS. Al-Maidah: 57)
Dalam Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah disebutkan: Jika seseorang itu adalah satu-satunya yang mampu untuk memimpin, maka ia wajib meminta kekuasaan dan wajib didukung oleh para ulama.
Jika ada banyak orang yang mampu memimpin, maka salah satu di antara mereka boleh meminta kekuasaan atau wajib dipilih salah satu di antara mereka.
Baca juga: Doa Ketika Gelisah dan Cemas, Jadi Obat Hati yang Paling Ampuh
Bahkan jika tidak ada yang mau dipilih, maka harus dipaksa salah satu di antara mereka untuk menjadi pemimpin agar persatuan umat tetap terjaga. Jika ada orang yang lebih baik, maka makruh baginya untuk meminta kekuasaan.
Apalagi jika ia merasa tidak mampu, maka haram baginya untuk meminta kekuasaan.
أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ، وَاسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ، اُدْعُوا رَبَّكُمْ يَسْتَجِبْ لَكُمْ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الْمُعِزِّ لِمَنْ أَطَاعَهُ وَاتَّقَاهُ، اَلْمُذِلِّ لِمَنْ خَالَفَ أَمْرَهُ وَعَصَاهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا وَسَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ: فاَتَّقُواْ اللّٰهَ يا أُولِى الاْلْبَـابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. وَقَالَ تَعَالَى: قُلِ اللّٰهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. وَقَالَ تَعَالَى: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلٓائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، اللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ، غَيْرَ ضَالِّينَ وَلاَ مُضِلِّينَ، سِلْماً لِأَوْلِيَائِكَ، حَرْباً عَلىَ أَعْدَائِكَ، نُحِبُّ بِحُبِّكَ مَنْ أَحَبَّكَ، وَنُعَادِي بِعَدَاوَتِكَ مَنْ عَادَاكَ، اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ سُلْطَانَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ، إِنَّ الصَّلاَةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ، وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.