Selasa, 14 Oktober 2025

Media Luar Negeri Sampaikan Analisis Pakar, Hubungan Prabowo-Jokowi Akan Berubah Jelang Pemilu 2029

The Strait Times membeberkan hasil pernyataan para analis tentang hubungan Presiden RI, Prabowo Subianto dan Jokowi jelang Pemilu 2029 nanti

Tribunnews.com/Handout
PEMINDAHAN IBU KOTA NEGARA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024). Kini, setelah terpilih sebagai Presiden RI, Prabowo menetapkan IKN sebagai pusat politik Indonesia mulai 2028. 

Ia juga menyinggung isu pencabutan ijazah sebagai salah satu faktor yang memperlemah posisi Jokowi.

Menjelang Pemilu 2029, spekulasi politik mulai mengemuka. Meskipun belum ada kepastian apakah Prabowo akan kembali mencalonkan diri, dukungan terhadap pasangan Prabowo-Gibran masih menjadi tanda tanya.

“Jika Gibran tidak menunjukkan kinerja yang kuat, Prabowo bisa saja mencari calon wakil presiden lain yang lebih menarik,” kata Agung Baskoro.

Sementara itu, media lokal melaporkan kemungkinan Jokowi akan mendukung putranya sebagai calon presiden pada 2029, mengingat dirinya tidak dapat mencalonkan diri kembali sesuai konstitusi.

Hubungan Prabowo dan Jokowi sendiri telah mengalami pasang surut, dari sekutu politik, menjadi rival dalam dua pemilu, hingga kembali bersatu dalam Kabinet pasca Pemilu 2019.

Pertemuan terbaru mereka menjadi penanda bahwa meski dinamika politik terus berubah, komunikasi antara dua tokoh penting bangsa ini tetap berlangsung, dengan kepentingan stabilitas nasional sebagai latar belakang utama.

2 Periode

Presiden ke-7 RI Joko Widodo secara terbuka menginstruksikan para relawannya untuk mendukung pasangan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka agar melanjutkan kepemimpinan hingga dua periode.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Solo, Jumat (19/9/2025).

“Sejak awal saya sampaikan seluruh relawan untuk itu. Ya memang sejak awal saya perintahkan seperti itu untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dua periode,” ujar Jokowi.

Instruksi ini memicu respons dari berbagai pihak, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani.

Puan menilai bahwa pembicaraan mengenai Pemilu 2029 masih terlalu dini, mengingat pemerintahan Prabowo-Gibran belum genap satu tahun berjalan.

“Pemilu masih jauh,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2025).

Puan yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan menekankan pentingnya menjaga stabilitas politik dan mengutamakan kerja sama lintas pihak dalam membangun bangsa.

“Jadi yang penting bagaimana kita bahu-membahu bergotong royong untuk membangun bangsa dan negara,” tandasnya.

Baca juga: Usai Rumah Dijarah, Sahroni Muncul dengan Topi Sabrebro—NasDem: Itu Kegiatan Pribadi

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Prabowo maupun Gibran terkait rencana pencalonan ulang. Namun, arahan Jokowi kepada relawan dinilai sebagai sinyal politik awal yang bisa memengaruhi dinamika elektoral ke depan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved