Jokowi Akan Kerja Keras untuk PSI, Ini Bentuk Dukungannya

Ringkasan Berita:

• Jokowi akan kerja keras untuk PSI bermodal pengalaman jadi politisi
• Enggan komentari sosok J
• Sejumlah kader PSI bertamu ke rumah Jokowi

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan bekerja keras untuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Jokowi mengungkapkan, pengalamannya selama menjadi politisi akan menjadi bekal dukungannya untuk partai yang dipimpin anaknya, Kaesang Pangarep.

Hal ini sudah ia tegaskan saat memberi arahan di Warung Kopi Klotok, Seminyak, Bali, Rabu (1/10/2025) lalu. Pertemuan ini dihadiri sejumlah elit partai.

Baca juga: Media Luar Negeri Sampaikan Analisis Pakar, Hubungan Prabowo-Jokowi Akan Berubah Jelang Pemilu 2029

Hal senada disampaikan kembali oleh Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya.

“Sesuai yang saya sampaikan di kongres bahwa saya akan full mendukung PSI dan akan bekerja keras untuk PSI. Saat di Bali saya diminta memberikan arahan tentang kerja-kerja politik di PSI,” jelas Jokowi, Senin (13/10/2025).

Ia disebut-sebut merupakan sosok J yang hingga kini dirahasiakan.

Jokowi tak menampik, tapi juga tidak membenarkan sosok berinisial J yang merupakan Ketua Dewan Pembina PSI adalah dirinya.

“Ditanyakan aja ke PSI tentang itu (mengenai menjadi dewan pembina),” tuturnya.

Ia pun mengungkapkan bentuk dukungan yang akan ia berikan yakni berbagi pengalaman sebagai orang yang telah belasan tahun berkecimpung di perpolitikan.

Termasuk bagaimana bekerja sebagai seorang politisi hingga sebagai pejabat publik. Hal ini akan menjadi pengalaman berharga yang bisa direfleksikan kader PSI untuk masa mendatang.

“Ya itu kalau saya diminta kalau saya disuruh berbicara saya bicara gitu aja. Kerja-kerja politik yang saya alami saya sampaikan. Kerja-kerja di bawah dengan rakyat seperti apa. Kira-kira itu aja nggak ada yang lain,” jelasnya.

Sejumlah Kader Bertamu ke Rumah

Jokowi juga berkomentar soal sejumlah kader PSI dan tokoh politik lain bergantian mengunjunginya ke Solo. 

Jokowi menyatakan bahwa kunjungan para tokoh dan politisi adalah hal yang biasa baginya.

"Ya, semua datang biasa. Tiap hari banyak yang datang, tokoh maupun politisi. Kita berbicara, berdiskusi masalah apa saja, masalah sosial, masalah politik, kadang masalah ekonomi," ungkap Jokowi.

Jokowi menekankan bahwa pertemuan tersebut mencerminkan keterbukaannya terhadap siapa pun yang ingin bersilaturahmi ke rumahnya.

Baca juga: Sosok J Belum Terungkap, Kini Sekjen PSI Sebut Pihaknya Menunggu Mister R Bergabung

"Baik tokoh-tokoh lokal, politisi tingkat provinsi, maupun nasional. Saya terbuka. Mengenai keputusan politik, itu urusan mereka masing-masing," jelasnya.

Mengenai kesan bahwa pertemuan tersebut berkaitan dengan proses kaderisasi PSI, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan dalam hal itu.

Diberitakan, sejumlah elite partai lain memutuskan untuk bergabung dengan PSI.  

Nama-nama yang bergabung ke PSI adalah Ahmad Ali dan Bestari Barus, dua kader Partai Nasdem yang memutuskan untuk pindah ke PSI.

Selain dua nama itu, ada Andi Ichsan Aswad, putra Bupati Pinrang sekaligus mantan Ketua DPD NasDem Pinrang yang kini bergabung dengan PSI di Sulawesi Selatan.

Lalu ada Indira Mulyasari, yang juga mantan kader Partai Nasdem yang pindah ke PSI karena melihat peluang partai tersebut untuk berkembang.

Kemudian, ada tiga eks legislator PDIP Solo, yakni Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto, yang bergabung dengan PSI pada Agustus 2025.

"Kemudian, beliau-beliau ini masuk ke PSI, itu urusan pribadi masing-masing. Memang kehendak politik pribadi," kata Jokowi.

(Tribun Solo/Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Di Solo, Jokowi Tegaskan Kerja Keras untuk PSI, Pengalaman Berpolitik Disebut Jadi Bekal Dukungan