Dibuka 6 November 2025, Pendaftaran Magang Nasional Batch 2 Buka Kuota 80 Ribu

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan kembali membuka Program Pemagangan Nasional Batch 2 Tahun 2025, dengan target penerimaan lebih dari 80 ribu peserta magang dari seluruh Indonesia. 

Program ini ditujukan bagi lulusan baru (fresh graduate) perguruan tinggi yang ingin memperoleh pengalaman kerja dan meningkatkan kompetensi di dunia industri.

Bagi peserta yang belum lolos seleksi pada batch pertama, Kemnaker menegaskan bahwa masih terbuka kesempatan untuk kembali mendaftar pada batch 2 ini.

Proses pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman resmi https://maganghub.kemnaker.go.id/, yang menjadi platform utama pengelolaan program magang nasional terintegrasi.

Adapun jadwal dan tahapan pelaksanaan Program Pemagangan Nasional Batch 2 Tahun 2025 meliputi:

• Pendaftaran penyelenggara dan usulan program pemagangan: 24 Oktober–5 November 2025
• Pendaftaran calon peserta pemagangan: 6–12 November 2025
• Seleksi calon peserta pemagangan: 12–20 November 2025
• Pengumuman dan penetapan peserta pemagangan: 21 November 2025
• Pembukaan pelaksanaan pemagangan batch 2: 24 November 2025

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menghubungkan dunia pendidikan dengan dunia kerja melalui pelatihan berbasis praktik langsung di industri.

Baca juga: Kemnaker dan BAZNAS Buka Kesempatan Magang ke Jepang 2025, Cek Persyaratannya

Kemnaker menetapkan beberapa persyaratan utama bagi peserta program pemagangan, yaitu:

• Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan kepemilikan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
• Lulusan program Diploma atau Sarjana paling lama satu tahun pada saat mendaftar, terhitung sejak tanggal ijazah.
• Berasal dari Perguruan Tinggi yang terdaftar di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Calon peserta yang telah memenuhi persyaratan dan lolos proses validasi data akan dapat mengikuti tahap rekrutmen yang dilaksanakan oleh penyelenggara pemagangan di berbagai sektor industri.

Kemnaker berharap program ini dapat menjadi jembatan transisi dari kampus ke dunia kerja, serta mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja muda Indonesia agar lebih siap menghadapi tantangan global.

(Tribunnews.com/Widya)