NCSC 2025: Momentum Strategis Perkuat Keamanan Siber dan Ekonomi Digital
Penguasaan keamanan siber dan digitalisasi ekonomi yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045
Ringkasan Berita:
- Penguasaan keamanan siber dan digitalisasi ekonomi yang tepat berpotensi menjadi kekuatan ekonomi
- Kesiapan keamanan data adalah fondasi utama bagi kedaulatan digital dan ketahanan ekonomi bangsa
- Kerugian ekonomi akibat insiden siber sepanjang 2024 diperkirakan mencapai sekitar 3,7 persen PDB nasional
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia kini berada di persimpangan penting, menghadapi tantangan ancaman siber sekaligus peluang besar memperkuat ekonomi digital.
“Setiap celah keamanan adalah ancaman terhadap stabilitas ekonomi dan kepercayaan publik,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Aptiknas), Soegiharto Santoso di sela acara National Cybersecurity Connect 2025 (NCSC 2025) di Jakarta belum lama ini.
Pria yang akrab dipanggil Holy ini menekankan, dengan penguasaan keamanan siber dan digitalisasi ekonomi yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi dunia pada 2045.
Baca juga: Ada Puluhan Juta Ancaman Siber, Kemitraan Perkuat Keamanan Digital di Indonesia Terus Ditingkatkan
Menurutnya, kesiapan keamanan data adalah fondasi utama bagi kedaulatan digital dan ketahanan ekonomi bangsa.
“Tema Building Data Security Readiness Towards Economic Resilience bukan sekadar slogan, tetapi seruan untuk bertindak di tengah gelombang transformasi digital yang tak terbendung. Sangat penting adanya kesiapan kolektif menghadapi ancaman siber,” kata Holy.
Dampak ekonomi dari serangan siber juga menjadi perhatian Presiden Direktur PT Naganaya Indonesia, Aditya Adiguna.
Ia menyebut, kerugian ekonomi akibat insiden siber di Indonesia sepanjang 2024 diperkirakan mencapai 34,2 miliar dolar AS, atau sekitar 3,7 persen PDB nasional.
“Selain kerugian finansial, serangan siber juga menurunkan kapabilitas operasional berbagai organisasi di sektor publik maupun swasta,” jelas Aditya.
NCSC 2025 menjadi ajang strategis memperkuat kesiapan keamanan siber nasional sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi digital. Acara ini juga berfungsi sebagai ruang kolaborasi, platform berbagi pengetahuan, dan katalis aksi nyata untuk membangun kesiapan kolektif.
Lebih dari 5.000 peserta nasional dan internasional hadir, termasuk praktisi, regulator, akademisi, dan pemimpin industri dari berbagai sektor.
Baca juga: RUU TNI Disahkan, Penambahan Tugas TNI Tanggulangi Ancaman Siber Bisa Ancam Kebebasan Berekspresi
Rangkaian NCSC 2025 mencakup panel diskusi, workshop, Cyber Stage, Silent Conference, serta Exhibition Area yang menampilkan solusi keamanan siber terbaru.
Diskusi utama fokus pada penguatan tata kelola data, penerapan model Zero Trust, dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem pertahanan digital.
“NCSC 2025 bukan sekadar konferensi, tetapi platform nyata untuk mentransformasikan tantangan siber menjadi peluang ekonomi digital,” pungkas Holy.
| AI Bisa Deteksi Penyakit Mulai Diabetes hingga TBC, Bakal Gantikan Peran Dokter? |   | 
|---|
| Ada Puluhan Juta Ancaman Siber, Kemitraan Perkuat Keamanan Digital di Indonesia Terus Ditingkatkan |   | 
|---|
| 5 Aksi Peretasan Bjorka, Hacker Misterius Guncang Keamanan Siber Indonesia |   | 
|---|
| Keamanan Data Jadi Isu Sensitif dalam Adopsi AI oleh Lintas Industri |   | 
|---|
| 10 Prompt Gemini AI Anak Kecil Perempuan yang Lucu dan Menggemaskan |   | 
|---|
 
							 
							 
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
	
						        	 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.