Anggota DPR Minta Kapolri Lebih Tanggap Jalankan Tiga Tugas dari Prabowo
Prabowo memberikan tiga tugas kepada Sigit, yakni memberantas narkoba, penyelundupan, dan judi online (judol).
Ringkasan Berita:
- Prabowo memberikan tiga tugas kepada Kapolri
- Tiga tugas itu memberantas narkoba, penyelundupan, dan judi online (judol)
- Polri perlu memperkuat kerja sama lintas sektor
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar, Soedeson Tandra, meminta Kapolri Jenderal (Polisi) Listyo Sigit Prabowo lebih tanggap merespons tugas yang diberikan Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo memberikan tiga tugas kepada Sigit, yakni memberantas narkoba, penyelundupan, dan judi online (judol).
Baca juga: Presiden Prabowo Hadiri Pemusnahan Narkoba di Polri, Ini Kata Pengamat
"Pertanyaannya kenapa dia harus mengatakan berantas tiga ini? Karena Presiden merasa masih kurang. Kalau Presiden merasa mengatakan itu masih kurang ya pembantu-pembantu Presiden, menteri dan Kapolri harus tanggap," kata Soedeson kepada wartawan, Kamis (30/10/2025).
Namun, ia menilai bahwa kinerja Polri di bawah kepemimpinan Sigit sudah berjalan baik, terutama dalam pemberantasan narkoba.
Baca juga: Prabowo Hadiri Pemusnahan Narkoba yang Digelar Polri, Lemkapi: Bentuk Dukungan Negara
Ia mencontohkan sejumlah keberhasilan pengungkapan kasus besar dalam beberapa waktu terakhir.
"Ya, jadi kan kalau kita lihat masalah pemberantasan narkoba itu kan masuk ke dalam asta cita Presiden. Walaupun prestasi kepolisian itu kan sangat baik. Kemarin itu enggak tahu berapa ton itu yang, ya ribuan," ujar Soedeson.
Terkait pemberantasan judi online, Soedeson menilai Polri telah menunjukkan kinerja positif. Namun, ia mengingatkan perlunya sinergi yang lebih kuat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Polri tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada kerja sama dengan Komdigi. Menurut saya, prestasi mereka sudah bagus sekali, hanya saja memang belum banyak terpublikasi," ungkapnya.
Adapun untuk pemberantasan penyelundupan, Soedeson meminta Polri memperkuat kerja sama lintas sektor, terutama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di bawah Kementerian Keuangan.
Ia menilai sinergi ini penting untuk menekan praktik penyelundupan yang merugikan perekonomian nasional.
“Kalau bicara penyelundupan, ada dua tahap. Saat barang masuk, itu wilayah Bea Cukai. Setelah keluar dari situ, baru Polri bisa menindaklanjuti. Jadi butuh koordinasi yang kuat lintas lembaga,” katanya.
Baca juga: Presiden Prabowo Hadiri Pemusnahan Narkoba di Polri, Ini Kata Pengamat
Soedeson menambahkan, pemberantasan penyelundupan juga menjadi perhatian khusus Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, terutama terkait maraknya pakaian impor ilegal.
“Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang lebih intensif antara Polri dan Bea Cukai agar penanganan penyelundupan bisa lebih efektif,” tutur Soedeson.
Diketahui, tiga tugas tersebut diberikan Prabowo saat menghadiri pemusnahan narkoba di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
"Saya minta Kapolri, tiga hal, ada yang memimpin untuk saya, satu pemberantasan narkoba, dua penyelundupan, tiga judi online," kata Prabowo.
| Pengabdian dan Dedikasi Antarkan Bripka Rudi Raih Penghargaan Hoegeng Corner 2025 |
|
|---|
| Kapolri Jenderal Sigit Lantik 4 Kapolda Baru hingga Kadivkum Polri, Ada Nama Irjen Pol Helfi Assegaf |
|
|---|
| Satpam Gugat UU Kepolisian ke MK, Protes Biaya Pelatihan Terlalu Mahal |
|
|---|
| Mahfud MD Nilai Pengangkatan Kapolri Tak Perlu Persetujuan DPR untuk Cegah Adanya Transaksi Politik |
|
|---|
| Prabowo Hadiri Pemusnahan Narkoba yang Digelar Polri, Lemkapi: Bentuk Dukungan Negara |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.