Selasa, 4 November 2025

Diubahnya Logo Projo Dinilai Jadi Langkah Budi Arie untuk Tinggalkan Politik Jokowi Secara Perlahan

Pengamat Politik Adi Prayitno menanggapi soal keputusan Ketum Projo, Budi Arie untuk mengubah logo Projo yang selama ini identik dengan Jokowi.

TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
PROJO GANTI LOGO - Menjelang Kongres, Ketua Umum Projo Budi Arie menemui Mantan Presiden Joko Widodo di kediamannya Sumber, Banjarsari, Solo, Jumat (24/10/2025). Budi menyebut Jokowi bakal menghadiri Kongres III Projo yang akan digelar di Jakarta pada 1-2 November 2025, mendatang. Pengamat Politik Adi Prayitno menanggapi soal keputusan Ketum Projo, Budi Arie untuk mengubah logo Projo yang selama ini identik dengan Jokowi. Menurut Adi, keputusan Budi Arie untuk mengubah logo Projo ini membuat publik menafsirkan bahwa Mantan Menteri Koperasi itu perlahan mulai meninggalkan politik Jokowi. 

Ringkasan Berita:
  •  Pengamat Politik Adi Prayitno menilai keputusan Budi Arie untuk mengubah logo Projo membuat publik menafsirkan bahwa Mantan Menteri Koperasi itu perlahan mulai meninggalkan politik Jokowi.
  • Pasalnya selama ini Projo selalu identik dengan Jokowi. Projo juga selalu satu suara dengan Jokowi.
  • Terlebih dengan pernyataan Budi Arie yang menyebut ingin bergabung ke Gerindra. Hal ini semakin membuat publik menafsirkan bahwa Budi Arie perlahan mulai meninggalkan Jokowi.
 

 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik Adi Prayitno menanggapi soal keputusan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi untuk mengubah logo Projo yang selama ini identik dengan sosok Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Rencana perubahan logo Projo ini terungkap dalam Kongres III DPP Projo, di Grand Sahid Jaya, Sabtu (1/11/2025).

Menurut Adi, keputusan Budi Arie untuk mengubah logo Projo ini membuat publik menafsirkan bahwa Mantan Menteri Koperasi itu perlahan mulai meninggalkan politik Jokowi.

Pasalnya selama ini Projo selalu identik dengan Jokowi. Projo juga selalu satu suara dengan Jokowi.

Terlebih dengan pernyataan Budi Arie yang menyebut ingin bergabung ke Gerindra.

Hal ini semakin membuat publik menafsirkan bahwa Budi Arie perlahan mulai meninggalkan Jokowi.

"Banyak juga publik yang kemudian menafsirkan bahwa ini bisa disebut sebagai upaya dari Budi Arie untuk secara perlahan meninggalkan politiknya Pak Jokowi."

"Karena kita tahu bicara tentang Projo adalah relawan yang paling identik dengan Jokowi. Dulu kita sangat sering mendengarkan Projo selalu mengatakan merah kata Jokowi, merah kata Projo, putih kata Jokowi, putih kata Projo."

"Wajar kalau kemudian ketika Budi Ari bicara tentang soal kemungkinan akan bergabung dengan Gerindra, mengubah logo mereka, tidak lagi ada foto Jokowi dan seterusnya itu, dimaknai sebagai manuver politik yang sedang dilakukan oleh 
Budi Arie dan Projo, secara perlahan untuk meninggalkan Jokowi," kata Adi, Minggu (2/11/2025), dilansir Kompas TV.

Adi menambahkan, jika memang Projo ingin terus identik dengan Jokowi, maka seharusnya Budi Arie memilih bergabung ke PSI bukan Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Baca juga: Budi Arie Setiadi Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo, Ini Rincian Harta Kekayaannya, Capai Rp103,8 M

Mengingat PSI ini diketuai oleh putra bungsu Jokowi, yakni Kaesang Pangarep.

Selama ini publik juga menilai bahwa PSI adalah partainya Jokowi, karena selama ini Mantan Wali Kota Solo itu terus terlibat dalam agenda politik PSI.

"Karena kalau Projo dan Budi Arie identik terus dengan Pak 
Jokowi mestinya pilihan politiknya bukan ke Gerindra tapi ke PSI. Per hari ini publik tahu bahwa partainya Jokowi itu 
adalah PSI."

"Sekalipun Jokowi belum resmi menjadi bagian yang memegang kartu anggota PSI, tapi kan publik tahu bagaimana komitmen Jokowi untuk membesarkan dan memenangkan PSI di masa-masa yang akan datang," terang Adi.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved