Jumat, 7 November 2025

Helipad Dibangun di Banyumas demi Permudah Prabowo Ziarah ke Makam Kakek: Pakai APBN, Telan Rp1,4 M

Prabowo bakal memiliki helipad di Banyumas demi mempermudah dirinya untuk berziarah ke makam kakeknya. Biayanya tembus Rp1,4 M.

Istimewa via Tribun Banyumas
HELIPAD PRABOWO - Lokasi helipad di Desa Kalisube, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Fasilitas tersebut disiapkan untuk mempermudah mobilitas Presiden RI Prabowo Subianto saat melakukan ziarah ke makam kakeknya, Margono Djojohadikusumo di Desa Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. 
Ringkasan Berita:
  • Prabowo bakal memiliki helipad di Banyumas, Jawa Tengah dan kini masih dalam proses pembangunan.
  • Adapun pembangunan tersebut dalam rangka mempermudahnya untuk berziarah ke makam kakeknya.
  • Dinas PU Banyumas pun membenarkan hal tersebut. Biaya yang dianggarkan untuk pembangunan sebesar Rp1,4 miliar.
  • Pembangunan helipad ini masuk dalam program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto bakal memiliki helipad di Desa Kalisube, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Adapun helipad itu dibangun demi memudahkan Prabowo ketika akan berziarah ke makam kakeknya, Margono Djojohadikusumo di Desa Dawuhan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Perencanaan dan Pembangunan Jalan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Banyumas, Rusli Kurnia.

Dia menuturkan pembangunan helipad masuk dalam program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD). Kurnia mengatakan pembangunan bakal dimulai tahun ini.

Ia mengungkapkan pembangunan ini dilakukan lantaran saat Prabowo nyekar ke makam kakek, helikopter yang ditumpanginya harus mendarat di Alun-alun Banyumas.

"Jadi dibuat helipad khusus, manakala Pak Presiden mau nyekar ke Dawuhan," ujarnya dikutip dari Tribun Banyumas, Selasa (4/11/2025).

Baca juga: Prabowo Buka-bukaan Isi Pertemuan dengan Jonan, Whoosh Jadi Topik Panas

Kurnia mengatakan sebenarnya lahan yang digunakan untuk pembangunan helipad berada di area sekitar Desa Dawuhan.

Namun, rencana tersebut batal lantaran masuk kategori Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD).

"Tadinya mau di persawahan. Tapi sawahnya masuk LSD, jadinya menggunakan lapangan desa," jelasnya.

Kurnia mengatakan anggaran pembangunan helipad ini mencapai Rp1,4 miliar dan bersumber dari APBN.

"Total anggaran untuk program IJD itu Rp44 miliar sudah termasuk helipad," tutupnya.

Profil Kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo

Dikutip dari laman Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Banyumas, Margono Djojohadikusumo merupakan sosok kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah pada 16 Mei 1894.

Margono merupakan cucu buyut dari Radne Tumenggung Banyak Wide atau Panglima Banyakwide yang merupakan pengikut setia dari Pangeran Diponegoro.

Ia menikah dengan Siti Katoemi Wirodihadrjo dan dikaruniai tiga anak termasuk Menteri Keuangan (Menkeu) era Soekarno, Sumitro Djojohadikusumo.

Sementara, anak lainnya bernama Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo dan Taruna Soejono Djojohadikusumo.

Namun, mereka harus gugur ketika terlibat dalam Pertempuran Lengkong.

Dia merupakan pendiri dari salah satu bank BUMN yakni Bank Negara Indonesia (BNI).

Selain itu, ia juga merupakan Ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dan dilantik sehari setelah Soekarno dan Mohammad Hatta dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden.

Bahkan, Margono turut berperan penting dalam berdirinya Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) untuk membantu merumuskan dasar negara.

Kariernya dihabiskan di BNI dengan menjabat sebagai direktur utama (dirut) hingga tahun 1970.

Margono meninggal dunia pada 25 Juli 1978 di Jakarta dan dimakamkan di makam keluarga di Desa Dawuhan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Ia sempat diusulkan oleh Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, agar diangkat menjadi pahlawan nasional atas jasa-jasanya bagi Indonesia.

"Raden Mas Margono Djojohadikusumo bukan hanya seorang ekonom ulung, juga negarawan visioner," katanya pada 19 Maret 2025 lalu.

Selain Lastiono, Pemkab Purbalingga juga mendukung Margono menjadi pahlawan nasional.

“Sebagai bagian dari masyarakat Banyumas Raya, kami sangat mendukung pengusulan RM Margono Djoyohadikusumo, yang merupakan kakek dari Presiden RI Prabowo Subianto, sebagai pahlawan nasional. Semoga usulan ini segera terealisasi,” ujar Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani saat berpidato dalam seminar yang digelar di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, pada 18 Maret 2025 lalu, dikutip dari laman Pemkab Purbalingga.

Ada tiga faktor yang membuat Margono layak untuk diangkat menjadi pahlawan nasional.

Pertama, Margono dianggap berkontribusi dalam membangun pondasi ekonomi lewat pendirian BNI.

Kedua, perjuangan Margono untuk mewujudkan keadilan sosial membuatnya sebagai seorang negarawan.

Ketiga, jasa-jasa Margono layak untuk menjadi warisan luhur bangsa Indonesia.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Banyumas dengan judul "Dapat IJD Rp44 M, Pemkab Banyumas Buat Helipad dan Perbaiki Jalan ke Makam Kakek Presiden Prabowo"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Banyumas/Permata Putra Sejati)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved