Pemenuhan Nutrisi Tepat Jadi Tantangan Kesehatan Kucing di Indonesia
General Manager Mars Petcare Indonesia, Dr. Susan Wan menjelaskan kucing memiliki sistem pencernaan dan metabolisme yang sangat berbeda dari manusia.
Ringkasan Berita:
- Indonesia kini memiliki lebih dari 22 juta ekor kucing namun banyak pemilik yang memberi makan kucing dengan nasi dan ikan, tanpa memahami kebutuhan gizi spesifik sebagai karnivora obligat.
- Pakar menekankan pentingnya nutrisi seimbang yang mengandung protein hewani, taurin, vitamin dan mineral esensial untuk menjaga kesehatan, daya tahan tubuh, dan umur panjang kucing.
- Edukasi publik tentang nutrisi hewan menjadi langkah penting agar kesejahteraan kucing Indonesia semakin terjaga.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia diperkirakan memiliki lebih dari 22 juta ekor kucing, menjadikannya negara dengan populasi kucing tertinggi di Asia Tenggara.
Di tengah meningkatnya minat masyarakat memelihara kucing, masih banyak pemilik yang memberi makan hewan peliharaannya dengan makanan rumahan seperti nasi dan ikan, tanpa memahami kebutuhan nutrisi alami kucing sebagai karnivora obligat.
General Manager Mars Petcare Indonesia, Dr. Susan Wan, menjelaskan bahwa kucing memiliki sistem pencernaan dan metabolisme yang sangat berbeda dari manusia.
Baca juga: 3 Rekomendasi Makanan Kucing yang Terbaik dan Bernutrisi, Disesuaikan untuk Setiap Kebutuhan
“Mereka membutuhkan protein hewani tinggi, asam amino seperti taurin, serta vitamin dan mineral tertentu yang tidak bisa diperoleh dari makanan manusia,” ujar Susan di sela-sela kegiatan penyerahan Rekor MURI Pemberian Pakan Kucing Terbanyak dalam Waktu Satu Tahun kepada sebuah merek makanan kucing di Jakarta, belum lama ini.
Dari Januari 2024 hingga Januari 2025, tercatat lebih dari 380.000 porsi makanan kucing telah didistribusikan di berbagai wilayah Indonesia.
Susan menambahkan, kekurangan nutrisi penting dapat menimbulkan masalah kesehatan serius pada kucing, seperti gangguan penglihatan, penurunan daya tahan tubuh, hingga kerusakan organ vital.
“Kucing adalah karnivora obligat dengan kebutuhan nutrisi yang sangat berbeda dari manusia. Nutrisi lengkap dan seimbang sangat penting untuk kesehatan dan kebahagiaan mereka,” tegasnya.
Ia pun menekankan pentingnya pemahaman ilmiah tentang kebutuhan dasar kucing agar para pemilik tidak hanya berfokus pada rasa kenyang, tetapi juga pada kualitas gizi yang dikonsumsi hewan peliharaan mereka.
Pentingnya Edukasi tentang Pola Makan Kucing
Di banyak wilayah Indonesia, pemberian makanan rumahan masih dianggap sebagai bentuk kasih sayang yang wajar.
Namun, para ahli nutrisi hewan menilai kebiasaan ini perlu diimbangi dengan pengetahuan tentang kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan biologis kucing.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kucing yang mengonsumsi makanan tidak seimbang rentan mengalami kekurangan energi, anemia, serta gangguan kulit dan bulu.
Karena itu, pemilik disarankan untuk memilih pola makan yang diformulasi secara ilmiah, baik dari pabrikan maupun racikan yang disusun dengan panduan dokter hewan.
Baca juga: Agar Makanan Kucing Terhindar dari Semut, Ini 5 Tempat Makan yang Dapat Digunakan
“Kami mendorong para pemilik hewan peliharaan untuk memahami bahwa kebutuhan kucing tidak sama dengan manusia. Makanan yang seimbang dan sesuai spesies akan membuat mereka lebih sehat, aktif, dan bahagia,” ujar Ian Supriyatna, Senior Brand Manager Mars Petcare Indonesia.
Kesadaran masyarakat terhadap animal welfare atau kesejahteraan hewan kini mulai tumbuh, namun masih perlu diperkuat melalui edukasi publik.
Banyak pecinta kucing sudah memahami pentingnya vaksinasi dan kebersihan lingkungan, tetapi aspek nutrisi sering kali masih terabaikan.
Ian menegaskan, pemenuhan nutrisi yang tepat tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga keseimbangan perilaku dan umur panjang kucing.
“Di tengah meningkatnya populasi kucing di Indonesia, peningkatan literasi gizi hewan menjadi langkah penting untuk memastikan kucing peliharaan tumbuh lebih sehat, aktif, dan bahagia,” ujarnya.
| Membedah Akar Kegagalan Startup di Asia Tenggara: Bukan Modal, Tapi Struktur yang Bermasalah |
|
|---|
| Potensi Layanan Rumah Tangga Asia Tenggara Capai 150 Miliar Dolar AS |
|
|---|
| Presiden Epson Resmikan PIN Experience Center, Showroom Solusi Terbesar di Asia Tenggara |
|
|---|
| Jadi Pusat Desain dan Inovasi Manufaktur Regional, Posisi Indonesia Makin Diperhitungkan |
|
|---|
| Krisis Plastik Ancam Asia Tenggara, Pemerintah dan Swasta Bergandeng Atasi Sampah |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.