Gus Ipul Sapa Siswa SRMA 20 Sleman Bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Menhub Dudy
Gus Ipul mengajak Sri Sultan dan Menhub Dudy menyaksikan langsung kegiatan belajar mengajar dan kehidupan sehari-hari siswa Sekolah Rakyat.
TRIBUNNEWS.COM — Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyapa para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 20 Sleman, Kamis bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Kamis (6/11/2025).
Menteri yang akrab disapa Gus Ipul ini mengajak keduanya menyaksikan langsung kegiatan belajar mengajar dan kehidupan sehari-hari siswa Sekolah Rakyat.
Tempat pertama yang dikunjungi yaitu kelas biologi, tempat Fransiska Ari Puspita, guru muda asal Gunung Kidul, tengah mengajar dengan cara unik. Metode yang ia gunakan adalah game edukatif berjudul Word Wall untuk menjelaskan klasifikasi makhluk hidup.
“Dengan cara ini, anak-anak lebih cepat mengingat materi karena tampilannya menarik dan mereka bisa berkompetisi sehat,” ujar Fransiska, seraya menunjukkan suasana para siswa yang berebut menebak nama-nama hewan dalam permainan itu.
Baca juga: Gus Ipul Tutup Diklat Calon Kepala Sekolah Rakyat: Dorong Aksi Nyata dan Hilirisasi Pendidikan
Di antara para siswa, tampak Pramudya Dwi Ardiansyah (16), remaja asal Kalasan yang bercita-cita melanjutkan kuliah di Teknik Komputer UGM. Ia tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya saat melihat kedatangan Gus Ipul dan rombongan.
“Deg-degan tapi senang bisa ketemu langsung sama beliau,” ucapnya dengan polos ketika ditanya bagaimana rasanya berhadapan dengan dua menteri dan Sri Sultan sekaligus.
Rombongan kemudian bergerak menuju asrama putra dan ruang makan siswa. Di sini Gus Ipul menjelaskan bahwa SRMA 20 Sleman bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat anak-anak tumbuh, berdisiplin, dan membangun karakter.
Di ruang makan, suasana berubah hangat ketika para siswa tengah bersiap menikmati waktu makan cemilan. Seorang siswa bertubuh tegap bernama Lambang diberi kesempatan untuk membacakan laporan sebelum makan di hadapan para tamu kehormatan, membuat Sri Sultan dan Menhub Dudy tersenyum kagum.
Ketiganya kemudian duduk semeja dengan para siswa. Di hadapan mereka, empat anak memperkenalkan diri dan bercerita tentang cita-citanya, seperti Louvie Jogjerryansyah yang ingin menjadi CEO, Lambang Damar Panggalih, dan M. Daffa Setiawan yang bermimpi menjadi prajurit TNI, serta Ikhsan Fajar Susandi yang ingin menjadi bupati suatu hari nanti.
“Kerasan enggak tinggal di sini?” tanya Gus Ipul.
“Siap, kerasan, Pak!” jawab Lambang spontan.
Suasana makin cair ketika Ikhsan menceritakan rutinitas mereka bangun pukul 03.00 WIB untuk salat tahajud, membaca buku, kemudian belajar hingga malam.
“Ritme hidup anak-anak di sini tidak hanya menuntut kedisiplinan, tapi juga melatih tanggung jawab dan spiritualitas mereka,” tutur Gus Ipul.
Renatha Merah Delima (16), siswi Katolik asal Kalasan, juga membagikan kisahnya.
“Di sini enak, teman-temannya baik dan ada Bu Gita yang selalu mengajak kami ke gereja setiap Sabtu sore,” ujarnya, menunjukkan keragaman keyakinan dan keharmonisan kehidupan beragama di Sekolah Rakyat.
| Jelang Hari Pahlawan, Gus Ipul Gelar Doa Bersama Komunitas Pemulung untuk Keselamatan Bangsa |
|
|---|
| Berkat Sekolah Rakyat, Kini Merlin Tak Lagi Buta Aksara |
|
|---|
| Wamensos Sebut Sekolah Rakyat Bagian dari Visi Presiden Bangun Indonesia Berdikari |
|
|---|
| Mensos dan BPS Pastikan Pemutakhiran Data Bansos Tambahan Tepat Sasaran untuk 35 Juta KPM |
|
|---|
| Kementerian Hukum Siapkan 6,8 Hektare Lahan untuk Sekolah Rakyat di Tangerang |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.