Kamis, 6 November 2025

Gus Ipul Tutup Diklat Calon Kepala Sekolah Rakyat: Dorong Aksi Nyata dan Hilirisasi Pendidikan

Mensos Gus Ipul menutup Diklat Calon Kepala Sekolah Rakyat dan menekankan pentingnya aksi nyata, gotong royong, serta hilirisasi pendidikan.

Editor: Content Writer
Dok. Kemensos
PROGRAM HILIRISASI PENDIDIKAN - Mensos Gus Ipul menyampaikan arahan secara daring pada penutupan Diklat Calon Kepala Sekolah Rakyat di Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM — Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memberikan arahan secara daring melalui Zoom Meeting pada Penutupan Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta, Jumat (4/10/2025).

Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah secara daring, dengan pendampingan langsung Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, Sekretaris Jenderal Robben Rico, Kepala Pusdiklatbangprof Hasim, serta para pejabat tinggi madya dan pratama Kemensos.

Dalam kesempatan ini, Mensos Gus Ipul menyampaikan apresiasi atas capaian para peserta pelatihan.

“Kalau saya dengar sambutan dari para kepala sekolah tadi, kelihatan hasil pelatihannya sudah tampak,” ujarnya lantas tersenyum.

Ia menilai, dalam waktu 13 hari pelatihan dengan total 150 jam, para calon kepala sekolah telah menunjukkan semangat dan komitmen tinggi untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di tempat tugas masing-masing.

“Luar biasa, 13 hari dan 150 jam bukan waktu yang sebentar. Tapi hasilnya terasa ada perubahan cara berpikir dan cara bergerak,” ujarnya.

Gus Ipul menjelaskan empat arahan utama agar hasil pelatihan benar-benar berdampak bagi penyelenggaraan Sekolah Rakyat.

Pertama, kompetensi yang diperoleh harus dilanjutkan dengan aksi nyata di lapangan, karena ilmu tanpa tindakan tidak akan membawa perubahan.

Baca juga: Gus Ipul Tekankan Pemberdayaan Kunci Kemandirian Masyarakat

Kedua, setiap kegiatan dan kebijakan sekolah harus berorientasi pada kemajuan siswa, bukan hanya urusan administrasi.

Ketiga, seluruh pihak perlu menjaga solidaritas dan semangat gotong royong antarsekolah dan antardaerah.

Keempat, ia menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik melalui transparansi dan akurasi data dalam setiap tahap pelaksanaan program.

“Kalau datanya benar, perencanaannya benar, Insya Allah 50 persen sudah berjalan,” katanya.

Mensos Gus Ipul menyoroti tantangan yang dihadapi kepala sekolah di lapangan, mulai dari sarana prasarana hingga keterbatasan SDM.

“Saya tahu banyak tantangan, tapi para kepala sekolah tidak menyerah. Mereka mencari solusi dan tetap bergerak,” ujarnya.

Mensos Gus Ipul juga menginformasikan perkembangan terkini terkait kesiapan fasilitas pendukung Sekolah Rakyat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved