Jumat, 7 November 2025

Ammar Zoni Terjerat Narkoba

Ammar Zoni Protes Dipindah ke Lapas Nusakambangan, Ungkap Belum Terbukti Bersalah

Ammar Zoni protes di persidangan dipindah ke Lapas Nusakambangan, karena perkara yang saat ini tengah ia hadapi.

Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
SIDANG AMMAR ZONI - Sidang kasus dugaan peredaran narkoba di Rutan Salemba terdakwa pesinetron Ammar Zoni dkk, PN Jakpus, Kamis (6/11/2025). Ammar Zoni dan terdakwa lainnya dihadirkan secara daring. 
Ringkasan Berita:
  • Ammar Zoni memprotes pemindahannya ke Lapas Nusakambangan, karena merasa kasus yang menjeratnya belum terbukti di persidangan.
  • Dirinya khawatir terkait kondisi psikologisnya di Nusakambangan, serta menyebut bahwa pemindahan itu dilakukan setelah kasusnya menjadi viral.
  • Jaksa mendakwa Ammar Zoni sebagai pemasok narkoba di Rutan Salemba, dengan barang bukti sabu dan daun kering.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa terduga kasus peredaran narkoba di Rutan Salemba, Ammar Zoni protes di persidangan dipindah ke Lapas Nusakambangan, karena perkara yang saat ini tengah ia hadapi.

Menurutnya tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya belum terbukti di persidangan.

Atas hal itu ia meminta dikembalikan ke Lapas Salemba atau Cipinang.

"Begini Yang Mulia, dari semua terdakwa yang pernah ada di sidang di sini. Mereka semua itu dipindahkan Yang Mulia. Bahkan ada pindahkan sampai ke Lampung untuk mengikuti persidangan," kata Ammar Zoni di persidangan agenda eksepsi di PN Jakpus, Kamis (6/11/2025).

Lanjutnya setelah persidangan dan terbukti bersalah dan lain hal. Maka dikembalikan lagi ke Nusakambangan.

"Namun saat ini kami kan, kalau dipikir kejadiannya ini sudah satu tahun yang lalu. Dan kami juga sudah dapatkan sanksi waktu itu berupa penempatan ruang isolasi. Kami juga tidak dapat mengurus hak kami pembebasan bersyarat," kata Ammar Zoni.

Lalu kata dia, ketika kejadian viral seperti di media. Dirjen lalu mengambil sikap membawa dirinya ke Nusakambangan. 

"Yang dimana high risk segala macamnya disatukan dengan teroris dan lain-lain. Ini kan juga tidak sesuai menurut saya pribadi. Maka saya berharap mungkin bisa lewat jalan persidangan ini kami bisa bermohon," pintanya.

Kemudian Ammar Zoni mengkhawatirkan kondisi psikisnya berada di Lapas Nusakambangan.

"Ini masalah psikis kami tentang psikologis kami. Kami bukan seperti yang dituduhkan dalam arti jaringan bandar besar dan lain hal. Dan ini belum dibuktikan," tegasnya.

Atas hal itu ia memohon akan dikembalikan ke Lapas Cipinang atau Salemba.

"Maka kami bermohon Yang Mulia memberikan penetapan saat ini untuk bisa kami dipidanakan ke Jakarta baik lapas Cipinang atau Salemba. Dan kami bisa membuat eksepsi yang benar secara pribadi. Kami bermohon yang itu saja Yang Mulia," tandasnya.

Diketahui Ammar Zoni dan terdakwa lainnya, didakwa Jaksa Penuntut Umum menguraikan perbuatan yang dilakukan Ammar Zoni dan terdakwa lainnya.

Jaksa menyebut Ammar Zoni sebagai pemasok narkoba di Rutan Salemba.

Mulanya jaksa di persidangan menyebut perbuatan para terdakwa melawan hukum, menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara narkotika golongan 1 dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 gram.

Diterangkan penuntut umum pada tanggal 31 Desember 2024 sekitar pukul 14.00 WIB terdakwa Rivaldi mendapatkan narkotika jenis sabu dari terdakwa Ammar Zoni.

Perbuatan itu dilakukan dengan cara mengambil dan bertemu secara langsung dengan terdakwa Ammar Zoni.

"Di tangga blok 1 pada saat itu terdakwa VI (Ammar Zoni) mengaku mendapatkan narkotika jenis sabu dari saudara Andre (DPO) sebanyak 100 gram," jelas jaksa di persidangan.

Kemudian narkotika jenis sabu tersebut dibagi kepada terdakwa Rivaldi dan Ammar Zoni masing-masing sebanyak 50 gram. 

"Setelah mendapatkan narkotika jenis sabu terdakwa V (Rivaldi) menghubungi Terdakwa llI (Andi) menggunakan aplikasi Zangi yang terdapat pada alat komunikasi berupa satu unit handphone Merk Oppo," imbuh jaksa.

Selanjutnya disebutkan terdakwa Rivaldi berikan narkotika tersebut kepada terdakwa Ardian atas perintah Andre.

Setelah itu terdakwa Ardian menyerahkan narkotika jenis sabu tersebut kepada terdakwa Asep dengan cara menjemput dari seseorang bandar melalui aplikasi Zangi atas nama Killua Zoldyck.

Disebutkan karena curiga, Karupam Hendra Gunawan melakukan pemeriksaan dan penggeledahan di kamar rutan terdakwa Asep.

"Ditemukan satu paket plastik klip sedang yang di dalamnya terdapat 12 paket plastik klip kecil yang diduga berisikan narkotika jenis sabu dengan berat kurang lebih 3,03 gram di dalam bungkus rokok di bawah kasur," ungkap jaksa.

Dari hasil interogasi terhadap terdakwa Asep, lanjut penuntut umum didapatkan informasi bahwa narkotika jenis sabu yang ditemukan tersebut milik terdakwa Adrian.

"Yang rencananya akan dijual atau diedarkan bersama-sama di dalam Rutan Salemba Jakarta Pusat," jelas jaksa.

Selanjutnya dalam penggeledahan di kamar rutan terdakwa Ammar Zoni ditemukan sejumlah barang bukti.

Hal itu berdasarkan interogasi yang dilakukan terhadap terdakwa Rivaldi.

"Terdakwa V (Rivaldi) mengakui bahwa narkotika jenis sabu didapat dari terdakwa VI (Ammar Zoni)," imbuh jaksa.

Adapun sejumlah barbuk yang ditemukan di kamar Ammar Zoni berupa satu bungkus plastik, klip berukuran kecil masing-masing berisikan kristal warna putin dengan berat 0,741 gram, serta satu buah tas plastik berisi 1 bungkus klip berisikan 22 linting daun-daun kering dengan berat 4,23 gram.

"Serta satu bungkus plastik klip berisikan 42 linting masing-masing berisikan daun-daun kering dengan berisikan 10,694 gram yang ditemukan di atas pintu ventilasi kamar terdakwa Ammar Zoni," jelas JPU.

Atas perbuatannya para terdakwa diancam pidana melanggar pasal 112 ayat 2 juncto pasal 132 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Mendengar dakwaan tersebut Ammar Zoni dan terdakwa lainnya kompak mengajukan eksepsi atau keberatan.

Baca juga: Ngotot Ingin Ammar Zoni Dihadirkan dalam Sidang, Keluarga: Agar Bisa Menyampaikan Secara Bebas

Sidang Selanjutnya digelar 6 November 2025 mendatang. Mendengar eksepsi atau keberatan dari para terdakwa dan kuasa hukum.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved