Sabtu, 8 November 2025

Telco Update

Cegah Stunting, Telkom Berdayakan Kader Posyandu dengan Aplikasi Digital

Program ini bantu kader posyandu pantau tumbuh kembang anak secara digital dan akurat.

Editor: Content Writer
istimewa
STUNTING ACTION HUB - Kegiatan pemantauan perdana berbasis aplikasi Stunting Action Hub di Posyandu Desa Domiyang, Pekalongan, pada (8/10). 

TRIBUNNEWS.COM – Upaya pencegahan stunting terus diperkuat melalui pemanfaatan teknologi digital.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menghadirkan Stunting Action Hub, sebuah inovasi aplikasi yang membantu kader posyandu mencatat, melaporkan, dan menganalisis data tumbuh kembang balita secara cepat dan akurat.

Program ini resmi diterapkan di Posyandu Desa Domiyang, Kabupaten Pekalongan, pada Rabu (8/10/2025), dengan melibatkan sekitar 300 balita dan 20 kader posyandu.

Masalah stunting pada balita masih menjadi tantangan serius bagi pembangunan kesehatan nasional. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak jangka panjang pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting nasional memang turun dari 27,7 persen pada 2019 menjadi 19,8 persen pada 2024. Namun, kesenjangan antarwilayah menunjukkan bahwa masih dibutuhkan inovasi dan intervensi yang lebih efektif, termasuk melalui teknologi digital.

“Telkom Indonesia sebagai perusahaan digital berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi berbasis teknologi yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Senior General Manager Social Responsibility Telkom Indonesia, Hery Susanto.

Baca juga: Telkom Perkuat Transformasi Korporasi Melalui Strategic Holding dan Penataan Portofolio Bisnis

“Melalui Stunting Action Hub, kami ingin membantu kader posyandu dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara lebih efisien, akurat, dan berkelanjutan. Inovasi digital ini diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan stunting serta meningkatkan kualitas kesehatan generasi masa depan Indonesia,” tambahnya.
 
Sebelum pelaksanaan di lapangan, Telkom terlebih dahulu memberikan pelatihan intensif kepada para kader posyandu pada 2 Oktober 2025.
Pelatihan ini bertujuan memastikan kader mampu mengoperasikan aplikasi Stunting Action Hub dengan baik, sehingga pencatatan data tumbuh kembang anak dapat dilakukan secara digital, akurat, dan minim kesalahan.

Dalam kegiatan pemantauan perdana, para kader melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, imunisasi, serta edukasi kesehatan kepada para orang tua.

“Kami sangat antusias dengan adanya Stunting Action Hub. Pencatatan tumbuh kembang anak jadi jauh lebih mudah dan akurat,” ujar Siti Mariam, kader posyandu Desa Domiyang.

Program ini tidak hanya memperkuat sistem data kesehatan anak, tetapi juga memberdayakan kader posyandu sebagai agen perubahan di masyarakat.
Dengan dukungan teknologi, kader dapat mengidentifikasi risiko stunting lebih dini dan memberikan rekomendasi intervensi yang lebih tepat sasaran.

Melalui program Stunting Action Hub, Telkom menegaskan perannya dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), khususnya pada pilar Pendidikan dan Inovasi Digital.

Program ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 2 (Zero Hunger), yang menargetkan penghapusan kelaparan dan peningkatan gizi masyarakat.

Kolaborasi antara Telkom, tenaga kesehatan, dan masyarakat di Pekalongan mencerminkan sinergi antara teknologi dan kepedulian sosial, menciptakan ekosistem kesehatan yang lebih inklusif dan adaptif.

“Telkom percaya, digitalisasi di bidang kesehatan adalah langkah strategis untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat, sejahtera, dan tangguh menghadapi masa depan,” tutup Hery.

Baca juga: Telkom Catat Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025, Pacu Efisiensi & Inovasi Bisnis Jangka Panjang


 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved