Minggu, 9 November 2025

Survei Indikator: Prabowo Masih Capres Terkuat, Gibran Tertinggal dari Dedi Mulyadi dan Anies

Prabowo Subianto kembali menempati posisi teratas dalam survei elektabilitas calon presiden versi Indikator Politik Indonesia. 

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dodi Esvandi
BPMI Sekretariat Presiden
Prabowo Subianto unggul telak dalam survei elektabilitas capres yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia. Hasil survei menunjukkan Prabowo meraih 46,7�lam simulasi semi terbuka 25 nama, dan 68,4�lam simulasi tiga nama. Sementara Dedi Mulyadi menempati posisi kedua dengan elektabilitas 18,4�n mendapat dukungan terbesar dari Jawa Barat (43,5%). 

Ringkasan Berita:
  • Prabowo Subianto unggul telak dalam survei elektabilitas capres yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia.
  • Gibran Rakabuming Raka belum menunjukkan pengaruh elektoral signifikan. Dalam survei itu, elektabilitas Gibran hanya 4,8 persen dalam simulasi 25 nama dan 9,8?lam simulasi tiga nama.
  • Dedi Mulyadi mengalami lonjakan dukungan, terutama di Jawa Barat. Dedi menempati posisi kedua dengan elektabilitas 18,4?n mendapat dukungan terbesar dari Jawa Barat (43,5%).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPrabowo Subianto kembali menempati posisi teratas dalam survei elektabilitas calon presiden versi Indikator Politik Indonesia. 

Jika pemilu digelar saat ini, Prabowo diprediksi unggul jauh dari nama-nama lain yang disimulasikan.

“Dalam simulasi semi terbuka 25 nama calon presiden, Prabowo Subianto unggul 46,7 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Sabtu (8/11/2025).

Di bawah Prabowo, Dedi Mulyadi (Demul) menempati posisi kedua dengan elektabilitas 18,4 persen, disusul Anies Baswedan di urutan ketiga dengan 9 persen. 

Sementara Gibran Rakabuming Raka belum mampu menembus tiga besar, hanya meraih 4,8 persen.

Burhanuddin menjelaskan rendahnya elektabilitas Gibran disebabkan oleh kuatnya asosiasi publik terhadap kinerja pemerintahan dengan sosok Prabowo sebagai Presiden. 

Selain itu, Gibran dinilai belum memiliki rekam jejak nasional yang kuat, dan basis dukungannya masih terbatas di Jawa Tengah.

“Kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo meningkat, tetapi kredit elektoralnya lebih banyak mengalir ke Pak Prabowo, bukan ke partai ataupun tokoh lain yang berada di pemerintahan,” jelas Burhanuddin.

Nama-nama lain yang mencatat elektabilitas di kisaran 1–4 persen antara lain Agus Harimurti Yudhoyono (3,9%), Ganjar Pranowo (3,7%), Purbaya Yudhi Sadewa (1,5%), Sherly Tjoanda (1,1%), dan Khofifah Indar Parawansa (0,5%). Adapun 7,6 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan (TT/TJ).

Dalam simulasi yang hanya menyertakan tiga nama capres, Prabowo tetap unggul telak dengan 68,4 persen, diikuti Anies Baswedan (14,3%) dan Gibran (9,8%). Sebanyak 7,5 persen responden memilih tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca juga: Prabowo Ungkap Tugas Utama Komite Percepatan Reformasi Polri: Lakukan Kajian dan Beri Rekomendasi

Burhanuddin menilai hasil ini menunjukkan bahwa dukungan terhadap Prabowo masih solid meski sudah satu tahun menjabat sebagai Presiden. 

Sementara Gibran, meski telah menjadi Wakil Presiden, belum menunjukkan lonjakan elektabilitas yang signifikan.

Di sisi lain, Dedi Mulyadi menunjukkan tren kenaikan yang kuat, terutama di wilayah basis politiknya seperti Jawa Barat dan Banten.

“Basis terbesar dukungan Dedi Mulyadi ada di Jawa Barat sebesar 43,5 persen,” ungkap Burhanuddin.

Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan pada 20–27 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden melalui wawancara tatap muka. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved