Selasa, 11 November 2025

Waste Station, Upaya Cegah Ancaman Bencana Ekologis dari Sampah dan Ekonomi Sirkular

Guna memperkuat ekosistem pengumpulan dan daur ulang sampah kemasan plastik serta mendorong kebiasaan masyarakat untuk mendaur ulang

Penulis: willy Widianto
Editor: Wahyu Aji
ist
EKONOMI SIRKULAR - Demi ekonomi sirkular, Waste Station diresmikan di Solo, Jawa Tengah, Senin(10/11/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia kini menghadapi tantangan besar soal keberadaan sampah yang berpotensi memunculkan bencana ekologis dan beebagai macam penyakit.

Data dari SIPSN Kementerian Lingkungan hidup sebanyak 338 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia pada tahun 2024 memunculkan 36.918.638, 94 ton timbulan sampah.

Dari jumlah tersebut hanya 1,36 persen atau 500.334, 59 ton sampah yang berhasil dikurangi.

 

Sementara itu ada 67,7 persen sampah yang tidak terkelola atau 24.993.705,45 ton dan hanya ada 32,3 persen sampah yang terkelola atau jumlahnya 11.924.933, 49 ton.

Sampah rumah tangga dan kemasan makanan dan minuman masih mendominasi merupakan komposisi utama yang terbanyak ditemukan di tempat pembuangan sampah akhir.

Karena itulah guna memperkuat ekosistem pengumpulan dan daur ulang sampah kemasan plastik serta mendorong kebiasaan masyarakat untuk mendaur ulang, Waste Station diluncurkan di Kota Solo, Jawa Tengah.

Waste Station yang diluncurkan di Lokananta ini dihiasi mural karya David Mafudin Krebonson 

“Peluncuran stasiun pengelolaan sampah ini sejalan dengan komitmen #BijakBerplastik dari AQUA yang terdiri dari tiga pilar utama, yaitu: pengumpulan, edukasi, dan inovasi. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengumpulan dan daur ulang sampah kemasan sekaligus mendorong peran aktif masyarakat dalam pemilahan dan pengelolaan sampah kemasan pasca konsumsi," ujar Senior Director Public Affairs & Sustainability Danone Indonesia, Karyanto Wibowo dalam pernyataannya, Senin(10/11/2025).

Waste Station Rekosistem merupakan fasilitas pengumpulan sampah anorganik yang kemudian akan dipilah dan diproses untuk didaur ulang kembali menjadi bahan baku kemasan produk baru ataupun barang lain yang bernilai ekonomi. 

Konsumen dapat menyetor sampah anorganik dengan mudah dan praktis. 

Untuk mempermudah prosesnya, konsumen dapat mengunduh aplikasi Rekosistem melalui Google Play atau App Store.

Setiap sampah yang disetor dapat ditukar dengan voucher belanja atau saldo e-wallet.

“Inisiatif ini kami harapkan dapat berkontribusi dalam mendukung visi pemerintah dalam mengurangi timbulan sampah  melalui kolaborasi multisektor yang dilakukan AQUA untuk memenuhi tanggung jawab produsen yang diperluas (Extended Producer Responsibility) sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen,” tambah Karyanto. 

CEO & Co-founder Rekosistem Ernest C. Layman turut menyampaikan bahwa rekosistem adalah perusahaan penyedia ekosistem dan platform solusi kelola sampah terbesar di Indonesia. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved