Kamis, 20 November 2025

Hari Raya Galungan

Sejarah dan Kumpulan Ucapan Perayaan Hari Raya Galungan 2025 dalam Bahasa Bali

Hari Raya Galungan merupakan perayaan keagamaan umat Hindu, berikut sejarah dan kumpulan ucapan Hari Raya Galungan 2025 dalam bahasa Bali.

Warta Kota/Nur Ichsan
GALUNGAN - Umat Hindu di Kota Tangerang, Banten, sedang melakukan ritual persembahyangan pada perayaan Hari Raya Galungan di Pura Kertajaya, Rabu (8/6/2022). Berikut kumpulan ucapan dan sejarah perayaan Galungan 2025. 

Dan selama Raja Mayadenawa memimpin Bali, rakyat tidak merasakan kemakmuran.

Hal ini dikarenakan rakyat juga dilarang untuk menyembah Dewa dan menghancurkan pura, selain itu terjadi gagal panen dan kelaparan di mana-mana.

Awalnya rakyat hanya diam dan tidak berani melawan karena kesaktian sang raja.

Namun tiba tiba ada seorang pendeta bernama Sangkul Putih atau Mpu Sangkul Putih yang juga merupakan Pemangku Agung di Pura Besakih yang merasa iba melihat keadaan rakyat Bali saat itu.

Kemudian Sangkul Putih mencoba melakukan meditasi di Pura Besakih untuk memohon petunjuk dari para Dewa.

Ketika bertapa Sangkul Putih mendapatkan wahyu untuk datang ke Jambu Dwipa (India) untuk meminta bantuan.

Di sana Sangkul Putih juga mendapat bantuan dari Kahyangan yang dipimpin oleh Dewa Indra, untuk memerangi Raja Mayadenawa.

Kemudian Raja Mayadenawa yang mengetahui rencana tersebut segera mempersiapkan pasukannya sehingga terjadi perang besar yang menyebabkan kedua pihak menuai banyak korban.

Akhirnya perang tersebut berhasil dimenangkan oleh Sangkul Putih beserta pasukannya.

Karena kalah, Raja Mayadenawa memilih mengubah wujud dan kemudian menyusup pasukan Dewa Indra dan menuangkan racun pada sumber air.

Tetapi kemudian pasukan yang meminum dari sumber air tersebut keracunan.

Dewa Indra tidak tinggal diam, ia kemudian membuat sumber air baru yang mampu mengobati pasukannya.

Para pasukan pun kembali pulih, dan mengejar Mayadenawa yang bersembunyi di sebuah gua bernama Goa Mayadenawa.

Mayadenawa sangat berbahaya karena selalu berubah-ubah wujud agar dapat mengelabui Dewa Indra.

Pada akhirnya Dewa Indra dengan kesaktiannya berhasil membunuh Mayadenawa, dan pada hari kemenangan tersebut, diperingati sebagai Hari Raya Galungan, yang bermakna kemenangan Dharma (kebaikan) terhadap Adharma (keburukan).

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved