Senin, 24 November 2025

Menteri Agama: Kebutuhan Mushaf 2 Juta Eksemplar per Tahun, Produksi Baru 400 Ribu

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwa kebutuhan mushaf nasional masih jauh dari mencukupi.

HO/IST
MUSHAF AL-QURAN - Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Indonesia Quran Hour (IQH) 2025 di Masjid Istiqlal, Jakarta. 

Ringkasan Berita:
  • Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut kebutuhan mushaf nasional mencapai 2 juta eksemplar per tahun.
  • Produksi mushaf nasional baru sekitar 400 ribu eksemplar, sehingga terjadi kekurangan besar.
  • Indonesia memiliki keunggulan dalam seni dan estetika mushaf, termasuk mushaf modern dari penerbit nasional.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan bahwa kebutuhan mushaf nasional masih jauh dari mencukupi.

Imam Besar Masjid Istiqlal ini mengungkapkan kebutuhan mushaf di Indonesia mencapai sekitar 2 juta eksemplar per tahun.

Sementara produksi mushaf nasional baru memenuhi sekitar 400 ribu eksemplar.

"Indonesia memiliki keunggulan besar dalam seni dan estetika mushaf, termasuk mushaf modern yang diterbitkan oleh penerbit nasional seperti Quran Cordoba. Tetapi kebutuhan mushaf nasional itu mencapai dua juta per tahun, dan yang baru terpenuhi sekitar empat ratus ribu mushaf," kata Nasaruddin.

Hal tersebut dikatakan Nasaruddin pada Indonesia Quran Hour (IQH) 2025 di Masjid Istiqlal, Jakarta. 

Ia menilai kekurangan pasokan mushaf ini perlu ditangani melalui kolaborasi lebih besar antara pemerintah, penerbit, dan berbagai lembaga filantropi agar kebutuhan umat terpenuhi.

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin juga menekankan pentingnya membaca, memahami, dan menghidupkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. 

Ia menjelaskan bahwa perintah membaca Al-Qur’an dalam banyak ayat menggunakan fi’il mudhari’, yang menunjukkan bahwa membaca Al-Qur’an adalah aktivitas berkelanjutan.

"Siapa yang meninggikan kalimat Allah, memuliakan nama Allah dan kalam-Nya, maka Dia akan memberikan perlindungan-Nya," ujarnya.

Masjid Istiqlal menjadi pusat penyelenggaraan Indonesia Quran Hour (IQH) 2025 yang diinisiasi oleh Quran Cordoba.

"Kertas mushaf itu hidup karena ayat-ayatnya. Al-Qur’an harus berada di atas segala-galanya,” katanya.

Acara IQH 2025 menghadirkan sesi khatam Al-Qur’an bersama, qari Istiqlal, tausyiah, serta pembagian 1.000 mushaf kepada peserta terpilih. 

Sementara itu, Komisaris PenerbitQuran Cordoba sekaligus Yayasan Nur Quran Indonesia Djoni Rosadi, mengatakan terdapat tiga hal fundamental yang menjadi kewajiban umat Islam terhadap Al-Qur’an, yakni membaca, memahami, dan mengamalkan

"Program paling sederhana adalah satu jam bersama Al-Qur’an setiap hari. Dari sinilah hidup kita akan berubah," ujarnya.

 Ust. Koh Dennis Lim sebagai tokoh dai muda, memberikan nasihat inspiratif tentang perjalanan hidayah Al-Qur’an, ia menjadi cahaya yang membimbing hidupnya untuk berhijrah.

Ustaz Abu Rabbani dan para Qari Istiqlal menambah kekhusyukan dengan doa dan bacaan indah yang menggetarkan hati ribuan jamaah.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved