Hari Antikorupsi Sedunia
KPK Agendakan Kehadiran Presiden Prabowo pada Puncak Hakordia 2025 di Yogyakarta
KPK berencana mengundang Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk menghadiri puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2025.
Ringkasan Berita:
- KPK berharap Presiden Prabowo dapat hadir dalam puncak Hakordia 2025 di Yogyakarta
- KPK pertimbangkan untuk menampilkan sejumlah barang rampasan dalam rangkaian acara di Yogyakarta
- Alasan KPK pilih Yogyakarta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana mengundang Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk menghadiri puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang berpusat di Jakarta, perhelatan tahun ini akan diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 6–9 Desember 2025 mendatang.
Rencana kehadiran Kepala Negara tersebut dikonfirmasi Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo.
Ia berharap Presiden Prabowo dapat meluangkan waktu untuk hadir langsung di tengah agenda kenegaraan yang padat.
“InsyaAllah direncanakan begitu (mengundang Presiden Prabowo), semoga bisa hadir,” kata Ibnu Basuki Widodo di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Senin (24/11/2025).
Selain, kehadiran Presiden Prabowo, KPK juga tengah mempertimbangkan untuk menampilkan sejumlah barang rampasan hasil tindak pidana korupsi dalam rangkaian acara di Yogyakarta nanti.
Baca juga: Jelang Hakordia 2025, Ketua KPK Setyo Budiyanto Temui Sri Sultan HB X di Jogja
Langkah ini dinilai dapat menjadi edukasi sekaligus peringatan nyata terkait penindakan korupsi.
Meski demikian, Ibnu menyebut hal tersebut masih dalam tahap pembahasan dan koordinasi dengan Direktur Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi (Labuksi), Mungki Hadipratikto.
“Coba nanti kita tanyakan ke Pak Mungki ya. InsyaAllah akan kita lakukan sebaik mungkin,” ujarnya.
Baca juga: Ketua KPK Nawawi Pomolango Singgung Prabowo Absen di Acara Hakordia: Kami Paham Kesibukan Presiden
Untuk mematangkan persiapan, Ketua KPK Setyo Budiyanto telah melakukan audiensi langsung dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, pada Selasa (28/10/2025).
Sri Sultan menyatakan dukungan penuh Pemda DIY dan siap memfasilitasi lokasi serta mendorong keterlibatan luas dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari pelajar, budayawan, hingga pelaku UMKM.
Tahun ini, Hakordia mengusung tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi”.
Pemilihan Yogyakarta sebagai tuan rumah dinilai strategis karena citranya sebagai kota pendidikan dan budaya, yang selaras dengan strategi pemberantasan korupsi melalui jalur pencegahan dan pendidikan.
“Pemberantasan korupsi bukan semata tugas penegak hukum, melainkan tanggung jawab seluruh elemen bangsa,” kata Setyo Budiyanto.
Rangkaian kegiatan Hakordia 2025 di Yogyakarta nantinya akan diisi dengan berbagai aktivitas edukatif seperti workshop, seminar, pementasan seni, hingga penetapan kabupaten antikorupsi oleh pemerintah daerah.
Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) yang diperingati pada 9 Desember dilatarbelakangi munculnya kesadaran untuk mengakhiri dampak buruk korupsi dan untuk menumbuhkan kesadaran publik terkait bahaya laten korupsi.
Peringatan Hakordia yang ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyatukan pandangan negara-negara bahwa korupsi merupakan musuh bersama karena dampak buruk yang ditimbulkannya dan merupakan bentuk komitmen dunia dalam melawan korupsi, serta untuk meningkatkan kesadaran dan peran Konvensi dalam memberantas dan mencegahnya.
Indonesia sebagai satu negara yang meratifikasi dan menyetujui Konvensi PBB Antikorupsi (UNCAC), berperan aktif dalam memperingati Hari Antikorupsi Sedunia setiap tahun.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/gedung-baru-kpk_20160222_231154.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.