Senin, 24 November 2025

Program Kemendikdasmen Perlu Diperkuat Segi Komunikasi Kebijakan dan Guru Jadi Motor Utama

Mendikdasmen Abdul Mu’ti terus mendorong lima program unggulan yang menjadi perhatian khusus dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Penulis: Fransiskus A.P
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com
KOMUNIKASI KEBIJAKAN - Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Senin (24/11/2025). 

 

Ringkasan Berita:
  • Lima program unggulan Kemendikdasmen mendapat penerimaan publik tinggi
  • Survei IndoStrategi menemukan kesenjangan pemahaman antara Jawa dan luar Jawa.
  • Survei Indikator Politik dan Celios menempatkan Mendikdasmen Abdul Mu’ti sebagai salah satu menteri berkinerja terbaik.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti terus mendorong lima program unggulan yang menjadi perhatian khusus dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Adapun, lima program itu diantaranya Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB), Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pembelajaran Mendalam (Deep Learning), Mata Pelajaran Pilihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI), serta Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Lima program unggulan ini tentu perlu mendapat dukungan untuk bisa merealisasikannya. Sebab, tantangan dunia pendidikan saat ini tidak mudah di tengah maraknya media sosial serta minimnya literasi peserta didik.

Lembaga independen termasuk IndoStrategi pun mendalami sial tingkat penerimaan dari berbagai program prioritas kementerian tersebut.

Penerimaan publik menunjukan terhadap program Kemendikdasmen berada pada level tinggi, terutama dari kelompok guru dan orangtua. Namun, tingkat pemahaman dan optimisme murid masih lebih rendah. 

Pada program SPMB misalnya, awareness guru mencapai 95 persen, optimisme 90 persen, dan dukungan 88 persen. Sementara murid berada di angka 85 persen, 82 persen, dan 78 persen.

Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman, menyebut tingginya penerimaan itu menjadi sinyal bahwa publik menunggu terobosan di dunia pendidikan. 

“Program prioritas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah seperti menjawab harapan publik akan terobosan dalam pendidikan kita,” ujarnya di Jakarta, Senin (24/11/2025).

Sebagai informasi, survei dilakukan pada 15 Oktober hingga 15 November 2025, melibatkan 510 responden dari 34 provinsi yang mewakili 104 lembaga pendidikan jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK. Setiap sekolah diwakili guru, murid, dan orangtua. 

Validasi data dilakukan melalui spot check dan Focus Group Discussion (FGD) bersama 13 ahli dan praktisi pendidikan.

Adapun tingkat penerimaan publik terhadap masing-masing program yakni; 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7 KAIH): 90,1 persen, SPMB: 84,8 persen, Deep Learning: 78,6 persen, Koding dan AI: 72,7 persen, dan TKA: 63,2 persen.

Dari angka tersebut terlihat pola yang jelas, bahwa semakin teknis dan akademis sebuah program, semakin rendah tingkat penerimaan publik. 

Program berbasis karakter seperti 7 KAIH dan SPMB menempati posisi tertinggi, sementara program yang menuntut kemampuan digital dan kognitif seperti Koding dan AI serta TKA cenderung lebih rendah.

Evaluasi IndoStrategi juga menemukan ketimpangan antara Jawa dan luar Jawa, dengan selisih hingga 20–30 poin. 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved