Selasa, 25 November 2025

Alvaro Bocah Hilang Ditemukan Meninggal

KPAI Sebut Kasus Anak di Pesanggarahan Jaksel Sulit Terungkap karena Libatkan Orang Terdekat

Ketua KPAI memandang kasus Alvaro, anak hilang yang kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal sulit diungkap.

WartaKotalive.com
KEMATIAN ALVARO – Tugimin (71) memegang foto cucunya, Alvaro Kiano Nugroho (6), mengenakan seragam pilot saat kegiatan sekolah di TK Mardi Lestari. Polisi mengungkap manipulasi ayah tirinya, Alex Iskandar, yang berpura-pura mencari Alvaro, padahal justru menjadi pelaku penculikan dan pembunuhan. 

Ringkasan Berita:
  • Ketua KPAI  sorotikasus anak Alvaro di Pesanggarahan yang hilang dan ditemukan tidak bernyawa.
  • Kasus ini dipandang sulit terungkap karena libatkan orang terdekat.
  • Masalahnya terletak pada pelaku yang justru dikenal oleh korban.

 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Margaret Aliyatul Maimunah menyebut, kasus Alvaro anak berusia 6 tahun di Pesanggarahan Jakarta Selatan (Jaksel) yang hilang selama 8 bulan dan ditemukan tidak bernyawa sulit terungkap karena libatkan orang terdekat.

Baca juga: Alasan Ayah Tiri Buang Jasad Alvaro ke Bogor, Sudah Bolak Balik ke Tenjo, Tahu Lokasi yang Sepi

Pada kasus ini, terduga pelaku adalah orang dekat korban, yaitu ayah sambung.

Sehingga proses penyelidikan semakin kompleks.

"Pada kasus Alvaro ini kan agak sulit untuk diselidiki itu salah satunya karena pelaku ini adalah ayah sambung," kata dia dalam wawancara di Kompas TV, Jakarta, Senin (24/11/2025).

Kemudian, lokasi penculikan juga jadi sorotan Margaret.

Dalam kasus Alvaro, masjid menjadi lokasi penculikan.

Baca juga: Dokter Forensik RS Polri Terima Kerangka Diduga Alvaro Bercampur Kerangka Bukan Manusia

Hal ini menunjukan, ruang yang seharusnya aman menjadi ancaman bagi anak.

"Terlebih kejadiannya di masjid, Alvaro ini diajak sama ayah sambung. Orang di sekitar tidak akan memiliki kecurigaan, karena yang membawa ini adalah ayah sambung," tegas dia.

Lebih jauh, Margaret menjelaskan, anak-anak cenderung mudah menjadi korban karena merrka tidak punya mekanisme untuk melawan seperti orang dewasa.

Karena itu, penting orang tua memberikan bekal keterampilan dasar pada untuk anak, untuk menolak dan melawan ketika diajak orang-orang yang tidak dikenal.

Namun, dalam kasus ini, ia menegaskan, masalahnya terletak pada pelaku yang justru dikenal oleh korban.

"Tapi ini problemnya adalah ayah sambung yang dikenalkan, sehingga penyelidikan
menjadi agak sulit," kata dia.

Ia menambahkan, korban tidak tinggal bersama ayah sambung, namun bersama kakek dan neneknya setelah orang tuanya berpisah.

Kondisi ini membuat pengawasan menjadi penting.

"Korban yang masih berusia 6 tahun ini harus tetap dalam pengawasan, ketika mau kemana ya jangan dilepas sendiri. Setahu saya, Alvaro ini tinggal bersama kakek dan neneknya," jelas Margaret.

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved