Selasa, 25 November 2025
Tujuan Terkait

Dukungan Tanoto, Kendal Jadi Contoh Kolaborasi Peningkatan Literasi-Numerasi Lewat Regulasi

Kabupaten Kendal menjadi contoh kolaborasi menjadi kunci peningkatan literasi dan numerasi melalui regulasi dengan dukungan Tanoto Foundation.

Tribunnews.com/Doc: Diannita Ayu Kurniasih
PEMBELAJARAN LITERASI - Kegiatan peningkatan literasi di SDN 1 Kebumen, Kendal, Jawa. Kegiatannya berupa membaca nyaring di depan murid lain. Diketahui peningkatan literasi dan numerasi di satuan Pendidikan Kendal melibatkan aksi kolaboratif yakni antara Pemkab Kendal, Pendidik serta Tanoto Foundation. 

Ringkasan Berita:
  • Kendal menjadi contoh kolaborasi literasi-numerasi melalui Perbup 49/2024 dan dukungan Tanoto Foundation.
  • Sekolah di Kendal kini memiliki program terstruktur dengan pemantauan E-Kendali dan Juknis lengkap.
  • Tanoto Foundation memperkuat guru, kebijakan daerah, dan sistem pendidikan untuk akselerasi literasi-numerasi nasional.

 

Laporan Jurnalis Tribunnews.com, Gilang Putranto dan Garudea Prabawati 

TRIBUNNEWS.COM - Laporan Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan skor literasi dan numerasi siswa Indonesia masih berada di kategori rendah, memicu kekhawatiran nasional terhadap kualitas pendidikan dasar.

Tetapi, di tengah tantangan ini, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, muncul sebagai best practice berkat model kolaboratif yang solid antara Pemerintah Kabupaten, komunitas sekolah, dan mitra filantropi, Tanoto Foundation.

Kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada pelatihan guru, melainkan diwujudkan dalam penguatan sistem melalui Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 49 Tahun 2024 tentang Gerakan Peningkatan Literasi dan Numerasi

Peraturan ini menjadi payung hukum bagi setiap satuan pendidikan untuk mengimplementasikan program peningkatan literasi dan numerasi berbasis data.

Dampak nyatanya, sekolah-sekolah di Kendal kini memiliki program terstruktur, meninggalkan praktik lama seperti drill soal, dan mulai menggunakan inovasi pembelajaran kontekstual.

PEMBELAJARAN NUMERASI - Kegiatan peningkatan numerasi di SDN 1 Kebumen, Kendal, Jawa Tengah. Diketahui peningkatan literasi dan numerasi di satuan Pendidikan Kendal melibatkan aksi kolaboratif yakni antara Pemkab Kendal, Pendidik serta Tanoto Foundation.
PEMBELAJARAN NUMERASI - Kegiatan peningkatan numerasi di SDN 1 Kebumen, Kendal, Jawa Tengah. Diketahui peningkatan literasi dan numerasi di satuan Pendidikan Kendal melibatkan aksi kolaboratif yakni antara Pemkab Kendal, Pendidik serta Tanoto Foundation. (Tribunnews.com/Doc: Diannita Ayu Kurniasih)

Permudah Sekolah Buat Kegiatan Peningkatan Literasi-Numerasi

Kepala SD Negeri 1 Kebumen dan SD Negeri 2 Sukorejo Kabupaten Kendal, Diannita Ayu Kurniasih mengungkapkan tantangan terbesar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran terutama literasi dan numerasi adalah komitmen dan konsistensi para pendidik.

"Jadi sebenarnya saya yakin teman-teman guru, kepala sekolah itu punya kemampuan, hanya komitmen untuk konsisten begitu dalam berinovasi, berkreasi, serta berkolaborasi dalam mengintegrasikan literasi dan numerasi," ungkap Diannita dalam program dialog Overview Tribunnews, Jumat, 21 November 2025.

KOLABORASI - Kepala SD Negeri 1 Kebumen dan SD Negeri 2 Sukorejo Kabupaten Kendal, Diannita Ayu Kurniasih dalam dialog Overview Tribunnews, Jumat, 21 November 2025.
KOLABORASI - Kepala SD Negeri 1 Kebumen dan SD Negeri 2 Sukorejo Kabupaten Kendal, Diannita Ayu Kurniasih dalam dialog Overview Tribunnews, Jumat, 21 November 2025. (Tribunnews.com)

Baca juga: Gotong Royong Revolusi Literasi–Numerasi SD di Kendal: Fasilitator Daerah, Perbup No 49, E-Kendali

Perempuan yang akrab disapa Dian itu mengatakan literasi dan numerasi perlu diintegrasikan dalam pembelajaran baik itu intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler.

Dari pengalamannya, Dian menyebut cara mengatasi tantangan tersebut adalah dengan menerapkan budaya literasi dan numerasi.

"Saya juga menyusun program tentang penguatan literasi numerasi ini berdasarkan hasil analisis mengenai kebutuhan, peluang, dan tantangan yang sekolah saya miliki. Itu yang sudah saya lakukan," ungkapnya.

Selain itu, belum adanya panduan yang bisa dijadikan rujukan sekolah membuat para guru kesulitan untuk merancang program peningkatan literasi dan numerasi.

Tetapi, munculnya Perbup No 49 Tahun 2024 memberikan jawaban atas kesulitan tersebut.

Perbup tersebut juga dilengkapi Petunjuk Teknis (Juknis) Tentang Gerakan Peningkatan Kemampuan Literasi dan Numerasi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 400.3/1628/Disdikbud Kendal.

Halaman 1/4

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved