Setelah Jadi Polemik, Rusia Akhirnya Akui Bitcoin Sebagai Mata Uang
pemerintah dan bank sentral Rusia telah mencapai kesepakatan untuk mengakui Bitcoin sebagai mata uang sah
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah melewati berbagai pertentangan yang panjang, kini pemerintah dan bank sentral Rusia telah mencapai kesepakatan untuk mengakui Bitcoin sebagai mata uang sah dalam transaksi jual beli, pada Selasa (8/2/2022) kemarin.
Setelah pengesahan ini nantinya, pemerintah dan bank sentral Rusia juga turut meluncurkan rancangan undang-undang yang akan mendefinisikan kripto sebagai “mata uang analog” pada 18 Februari 2022 mendatang.
Baca juga: El Salvador Berencana Menerbitkan Obligasi Bitcoin Pertama pada Maret Mendatang
Dalam aturan tersebut, Bitcoin hanya akan diakui sebagai alat pembayaran yang sah. Namun tetap dalam pengawasan yang ketat dari otoritas pemerintahaan Rusia. Bahkan peredarannya harus disertai perizinan perbankan atau perantara berlisensi, dilansir dari News Harvest Protocol.
Tak hanya itu pemerintah Rusia juga akan membatasi besaran transaksi yang menggunakan mata uang kripto ini, nantinya transaksi yang melebihi 600.000 rubel atau sekitar 8.000 dolar AS akan dianggap sebagai transaksi illegal sehingga pelaku transaksi tersebut harus dikenakan denda.
Sebelumnya pada awal tahun ini, kehadiran uang digital sempat mendapat kritikan dari bank sentral. Pihaknya diketahui telah menyerukan larangan pada perusahaan keuangan agar tidak memfasilitasi transaksi kripto sebagai bagian dari aset digital.
Baca juga: Harga Kripto Pagi Ini, Bitcoin dkk Lanjutkan Penguatan
Meski ramai mendapat pertentangan, nampaknya keberadaan investor kripto di Rusia bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya beberapa parlemen pemerintah justru mendukung adanya rencana pelegalan penggunaan mata uang digital.
Seperti yang dilakukan Ivan Chebeskov pejabat kementerian Rusia, pihaknya mendukung penuh hadirnya mata uang digital dalam perekonomian negara Rusia. Hal ini dikarenakan jika nantinya Rusia masih bersikeras menolak peredaran Bitcoin sebagai mata uang sah, maka bisa dipastikan Rusia akan tertinggal dalam hal teknologi.
Bahkan diketahui Presiden Rusia, Vladimir Putin juga turut menyetujui peredaran cryptocurrency, hal ini dilakukannya demi mendukung kemajuan dari negaranya tersebut.