Opsen Pajak Kendaraan Bermotor
Kekhawatiran Toyota Soal Kenaikan PPN dan Opsen Pajak Kendaraan Bermotor
Pada beberapa segmen, kenaikan harga beberapa persen yang dibebankan kepada konsumen akan memengaruhi pasar.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ke angka 12 persen dan pungutan pajak daerah atau Opsen di tahun depan akan membuat pasar otomotif bergejolak.
Pada beberapa segmen, kenaikan harga beberapa persen yang dibebankan kepada konsumen akan memengaruhi pasar.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, mengatakan dengan kenaikan kedua pajak tersebut akan membuat pasar mobil semakin menantang.
"Market tahun depan, jujur kalau melihat dari kondisi sekarang, cukup challenging. Lalu soal opsen yang dulunya kita pikir ini tidak menaikan nilai atau hanya memindahkan porsi dari pemerintah provinsi ke pemerintah kota dan kabupaten. Ternyata kelihatannya, ada beberapa pengembangan, sehingga terjadi kenaikan-kenaikan," ungkap Anton dalam acara Melaju dengan Rangga Journalist Test Drive di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/12/2024).
Baca juga: Mulai 2025 Ada 2 Komponen Pajak Baru Kendaraan Bermotor, Begini Hitungannya
Anton menambahkan, Gaikindo tengah melakukan diskusi mengenai kenaikan-kenaikan tersebut bersama pemerintah pusat dan daerah.
Tahun ini dirasa penerapan kenakan pajak tidak tepat, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang saat ini lesu dan baru akan recovery di tahun depan.
"Kita banyak bicara di Gaikindo dan juga dengan pemerintah pusat dan daerah bahwa kondisi ekonomi pada saat ini mungkin bukan waktu yang tepat untuk meningkatkan pajak. Jadi sebenarnya sejak awal bulan ini, saya lihat pemerintah pusat dan daerah sedang mendiskusikan juga bagaimana supaya impact dari PPN dan opsen ini tidak menimbulkan impact yang terlalu besar," jelas Anton.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.