Sabtu, 23 Agustus 2025

PLN dan ENTREV Percepat Pembangunan SPKLU, Target Pasang Ribuan Unit di 2025

Tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya, atau SPKLU.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
dok. PLN
INFRASTRUKTUR EV - Pemudik mengisi daya mobil listrik di SPKLU rest area jalan tol. Tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya, atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – National Project Manager Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) Boyke Lakaseru menegaskan, tantangan utama dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya, atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Boyke menjelaskan, keterbatasan fasilitas pengisian daya, terutama di luar Pulau Jawa, menjadi kekhawatiran utama masyarakat sebelum beralih ke kendaraan listrik.

"Kami melihat tren positif di mana infrastruktur pengisian kendaraan listrik semakin berkembang. Tapi, persebarannya masih belum merata. Misalnya, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sudah lebih siap, tapi di luar itu masih banyak PR yang harus diselesaikan," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

Pihaknya mendorong berbagai pihak untuk mempercepat pembangunan SPKLU. Tujuannya adalah agar infrastruktur pengisian daya dapat menjangkau lebih banyak daerah, termasuk wilayah-wilayah yang masih tertinggal.

ENTREV merupakan proyek kolaborasi antara UNDP (United Nations Development Programme) dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (GATRIK).

Boyke bilang, transisi energi menuju kendaraan listrik tidak akan berhasil tanpa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

Pemerintah perlu menyediakan regulasi yang mendukung, insentif fiskal, dan kebijakan yang memudahkan investasi dalam pembangunan infrastruktur.

Sektor swasta dapat berperan dalam pengembangan teknologi, produksi kendaraan listrik, serta pembangunan SPKLU.

"Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendorong adopsi kendaraan listrik. Edukasi dan sosialisasi tentang manfaat kendaraan listrik, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi, perlu terus digencarkan," tambah Boyke.

Untuk mempercepat transisi energi, ENTREV telah melakukan berbagai inisiatif, termasuk mendorong pembangunan SPKLU, memfasilitasi riset dan pengembangan teknologi baterai, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kendaraan listrik.

"Kami berharap kolaborasi ini dapat terus diperkuat. Dengan dukungan semua pihak, Indonesia bisa menjadi contoh sukses dalam transisi energi menuju kendaraan listrik," kata Boyke.

Baca juga: Transaksi SPKLU Melonjak di Tempat Wisata Wilayah Bali 

Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti dalam sebuah diskusi di Ditjen Gatrik awal Februari  mengatakan, PLN telah menyiapkan strategi agresif dalam memperluas jaringan SPKLU di seluruh Indonesia.

Hingga akhir 2024, PLN telah memasang 3.233 unit SPKLU di 2.192 lokasi, dengan target bertambah menjadi 6.278 unit pada tahun 2025.

"PLN sejak awal memang sudah diberikan penugasan oleh pemerintah untuk menyiapkan infrastrukturnya. Bahkan, dulu sebelum banyak kendaraan listrik beredar, kami sudah pasang SPKLU di berbagai kantor PLN."

Baca juga: PLN Siapkan 500 Titik SPKLU di Jalur Mudik Maupun Wisata saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025

"Sekarang, dengan adanya insentif dari pemerintah, pertumbuhan EV semakin pesat," jelas Edi saat acara sosialisasi Keputusan Menteri ESDM No. 24.K/TL/01/MEM.L/2025, kerjasama antara Kementerian ESDM, ENTREV dan UNDP, Selasa (18/2/2025).

Menurut data PLN, distribusi SPKLU saat ini masih terkonsentrasi di Jawa dengan 2.211 unit di 1.385 lokasi, disusul oleh Sumatera (410 unit), Kalimantan (209 unit), Bali dan Nusa Tenggara (217 unit), Sulawesi (139 unit), Maluku (22 unit), dan Papua (25 unit).

"Tahun ini kami akan menambah SPKLU di wilayah dengan tingkat penggunaan kendaraan listrik tertinggi, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Karena di tiga wilayah ini, perbandingan jumlah kendaraan listrik dan SPKLU masih tinggi, yakni 1:47 di Jakarta, 1:27 di Banten, dan 1:18 di Jawa Barat," papar Edi.

Selain pengadaan mandiri, PLN juga membuka peluang kemitraan bagi sektor swasta. Edi menjelaskan bahwa lebih dari 1.500 unit SPKLU bisa dikembangkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga.

"Kami membuka peluang besar bagi sektor swasta untuk ikut serta. Kalau ada lahan strategis, silakan ajukan kemitraan dengan PLN. Kami siap mendukung, terutama di titik-titik dengan tingkat okupansi tinggi seperti pusat perkantoran, mall, dan rest area," tambahnya.

Ada beberapa skema kemitraan yang ditawarkan, termasuk kerja sama antara pemilik lahan dan penyedia charger, serta model di mana PLN hanya menyediakan sistem operasional dan pembayaran.

PLN juga bersiap menghadapi lonjakan pengguna kendaraan listrik saat mudik Lebaran.

Berdasarkan data dari Gaikindo, jumlah kendaraan listrik yang digunakan untuk mudik terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Lebaran 2025 jumlahnya diprediksi meningkat hingga lebih dari tiga puluh ribu unit.

PLN telah menyiapkan 1.000 SPKLU di lebih dari enam ratus titik jalur mudik, termasuk tambahan unit SPKLU mobile yang akan ditempatkan di beberapa titik rawan antrean.

"Kami pastikan bahwa pengguna kendaraan listrik bisa mudik dengan nyaman. Tidak hanya infrastruktur yang bertambah, tapi kami juga menyiapkan petugas siaga dan SPKLU mobile agar tidak ada antrean panjang," ungkap Edi.

Boyke Lakaseru menegaskan, penguatan infrastruktur SPKLU merupakan langkah krusial dalam mendukung transisi energi di sektor transportasi.

"Kami melihat upaya PLN dalam membangun SPKLU sudah semakin masif, tapi tetap perlu sinergi lebih luas. Pemerintah, swasta, dan masyarakat harus bersama-sama memastikan bahwa ekosistem kendaraan listrik bisa berkembang lebih cepat dan merata," tegas Boyke.

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan