Senin, 22 September 2025

Tanggapan Peneliti ITB Atas Terbakarnya Mobil Listrik BYD Seal di Palmerah Jakarta Barat

BYD menyatakan Seal dibekali teknologi Blade Battery yang diklaim sebagai solusi mutakhir terhadap risiko kebakaran pada kendaraan listrik.

|
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Antara/Ho-Gulkarmat Jakarta Barat
KELUARKAN ASAP - Insiden mobil BYD Seal mengeluarkan asap milik waarga Jalan Katalia, Kelurahan Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (13/5/2025). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insiden terbakarnya mobil listrik BYD Seal yang terparkir selama beberapa hari di garasi rumah pemiliknya di Jalan Katalia, Kelurahan Kota Bambu, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (13/5/2025), menarik dicermati.

BYD menyatakan Seal dibekali teknologi Blade Battery yang diklaim sebagai solusi mutakhir terhadap risiko kebakaran pada kendaraan listrik.

Blade Battery kabarnya dirancang dengan lapisan kimiawi yang dapat mencegah terjadinya panas berlebihan dan potensi risiko kebakaran.

Ha itu pemicu pertanyaan, apakah benar mobil listrik dengan teknologi mutakhir Blade Battery aman?

Pengamat otomotif dan dosen serta peneliti di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB Agus Purwadi mengatakan, potensi kegagalan suatu baterai pack yang tersusun dari banyak sel secara seri maupun paralel bisa disebabkan dua hal.

Pertama, secara internal, dimana baterai sel merupakan penyimpan energi elektro-kimia yang aktif bereaksi yang bisa menimbulkan panas.

Kedua, secara eksternal, yang terhubung dengan sistem baterai, seperti dipicu oleh kegagalan sirkuit listriknya, seperti mis hubung singkat atau juga kegagalan di sisi komponen elektronika atau power semi conductor di control unit, layaknya pada sistem inverter maupun sistem charging.

"Meskipun bisa dipicu secara internal maupun eksternal, hal yang paling sulit di proteksi adalah kegagalan secara internal di sel baterai yang menyusun pack baterainya," kata Agus saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (16/5/2025).

Teknologi Blade Battery 

Blade Battery diperkenalkan BYD sebagai baterai berbasis Lithium Iron Phosphate atau LFP dengan bentuk sel pipih dan tipis yang disusun seperti pisau (blade).

BYD mengklaim bahwa baterai ini memiliki ketahanan tinggi terhadap panas dan tusukan fisik, tidak mudah terbakar bahkan dalam kondisi ekstrim, serta memungkinkan desain lebih kompak dan efisien dalam modul baterai.

Namun, realitanya menunjukkan teknologi terbaik pun tidak kebal risiko. Kasus BYD Seal terbakar ini menunjukkan adanya celah atau kemungkinan penyebab lain yang tidak bisa disederhanakan hanya pada komponen baterai.

Baca juga: CATL Ciptakan Baterai Natrium Ion, Bisa Gantikan Tren LFP

Dengan jumlah pack hingga sel baterai yang banyak, Peneliti ITB menyebut investigasi tidak akan mudah dan ini perlu dilakukan secara mendalam.

"Karena jumlah sel baterainya memang banyak, maka investigasinya tentu tidak mudah perlu cek secara satu persatu. Itu sebabnya memang perlu investigasi yang cukup mendalam oleh Tim BYD untuk menemukan penyebabnya," ungkap Agus.

Mobil Listrik China Terbakar

Berdasarkan berbagai sumber, di 2022 di China terdapat 86 kecelakaan yang melibatkan mobil listrik. Jumlah tersebut adalah data yang dilaporkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan