Jumat, 12 September 2025

Hozon Restrukturisasi Besar-besaran, Bagaimana Nasib Konsumen Neta di Indonesia?

Hozon New Energy Automobile Co., Ltd., perusahaan induk dari merek otomotif Neta di China, melakukan reorganisasi perusahaan besar-besaran. 

|
Editor: Choirul Arifin
Economic Times
Hozon New Energy Automobile Co., Ltd., perusahaan induk dari merek otomotif Neta di China, melakukan reorganisasi perusahaan besar-besaran. Bisnis anak usaha Hozon di luar negeri seperti NETA Auto Thailand, NETA Auto Brasil dan NETA Auto Indonesia tetap beroperasi normal. 

III. Persiapan untuk Melanjutkan Produksi

Sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan nilai aset perusahaan dan mempercepat pemulihan operasional, Administrator Hozon New Energy akan terus berupaya:

Melindungi hak dan kepentingan sah seluruh pihak terkait,
Melakukan alokasi sumber daya secara efisien, dan
Menghidupkan kembali nilai operasional perusahaan dengan pendekatan yang berorientasi pasar dan berbasis hukum.
Saat ini, Hozon New Energy tengah menyusun rencana terperinci untuk memulai kembali produksi secepat mungkin.

Baca juga: Neta Rombak Operasional di Malaysia Usai Isu Ambruknya Perusahaan Induk di China

IV. Layanan Purna Jual dan Ketersediaan Suku Cadang Internasional

Dalam periode restrukturisasi ini, Hozon New Energy terus bekerja sama dengan Administrator untuk secara bertahap memulihkan operasional pusat suku cadang, serta berkomitmen untuk menjaga kesinambungan layanan purna jual dan ketersediaan suku cadang bagi pelanggan internasional.

Neta Auto dan Administrator Hozon New Energy dengan tulus menghargai pengertian dan dukungan dari para mitra di luar negeri, pelanggan, dan teman-teman dari semua sektor masyarakat yang mengikuti perkembangan Neta Auto.

Kabar Toyota Akan Masuk Neta Auto

Neta Auto yang didirikan pada tahun 2014 oleh Hozon New Energy Auto telah mengalami krisis keuangan sejak pertengahan 2024.

Produksi mobil listrik dihentikan dan perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal ke karyawan. Perusahaan mencari dukungan pendanaan eksternal untuk melanjutkan bisnisnya.

Baru-baru ini, Toyota dikabarkan sedang mengevaluasi rencana perusahaan untuk mengakuisisi produsen mobil listrik China yang sedang kesulitan tersebut, yakni Neta, menurut Kuai Technology.

Jika akuisisi dilakukan, langkah itu akan membantu Toyota memperkuat strategi EV-nya di Tiongkok, sekaligus memberi Neta jalur keuangan yang lebih baik.

Ketika kesepakatan tersebut berlanjut, Toyota dapat memanfaatkan aset Neta dan pengetahuan lokal untuk mempercepat peluncuran kendaraan listriknya di Tiongkok.

Direktur Komunikasi Merek Toyota Tiongkok Xu Yiming, membantah rumor tersebut, "Kami belum mendengar apa pun tentang ini," dikutip dari CarNewsChina, Selasa (13/5/2025).

Pada 10 Februari 2025, Neta mengungkapkan rencana pendanaan E-round yang gagal yang melibatkan 4–4,5 miliar yuan atau 552 juta - 621 juta dolar AS, melansir CarNewsChina.

Investor utama, yang didukung oleh dana negara BRICS, menjanjikan 3 miliar yuan atau 414 juta dolar AS, tetapi pendanaan tersebut bergantung pada dimulainya kembali produksi dan mengamankan investasi yang sesuai, namun keduanya tidak terwujud.

Meskipun pabrik Neta di Tongxiang sempat dibuka kembali pada awal Januari, produksi tidak pernah dilanjutkan karena kekurangan suku cadang yang parah.

Kegagalan ini menyebabkan investor tersebut menarik diri, yang secara efektif membatalkan kesepakatan tersebut.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan