Hozon Restrukturisasi Besar-besaran, Bagaimana Nasib Konsumen Neta di Indonesia?
Hozon New Energy Automobile Co., Ltd., perusahaan induk dari merek otomotif Neta di China, melakukan reorganisasi perusahaan besar-besaran.
Editor:
Choirul Arifin
III. Persiapan untuk Melanjutkan Produksi
Sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan nilai aset perusahaan dan mempercepat pemulihan operasional, Administrator Hozon New Energy akan terus berupaya:
Melindungi hak dan kepentingan sah seluruh pihak terkait,
Melakukan alokasi sumber daya secara efisien, dan
Menghidupkan kembali nilai operasional perusahaan dengan pendekatan yang berorientasi pasar dan berbasis hukum.
Saat ini, Hozon New Energy tengah menyusun rencana terperinci untuk memulai kembali produksi secepat mungkin.
Baca juga: Neta Rombak Operasional di Malaysia Usai Isu Ambruknya Perusahaan Induk di China
IV. Layanan Purna Jual dan Ketersediaan Suku Cadang Internasional
Dalam periode restrukturisasi ini, Hozon New Energy terus bekerja sama dengan Administrator untuk secara bertahap memulihkan operasional pusat suku cadang, serta berkomitmen untuk menjaga kesinambungan layanan purna jual dan ketersediaan suku cadang bagi pelanggan internasional.
Neta Auto dan Administrator Hozon New Energy dengan tulus menghargai pengertian dan dukungan dari para mitra di luar negeri, pelanggan, dan teman-teman dari semua sektor masyarakat yang mengikuti perkembangan Neta Auto.
Kabar Toyota Akan Masuk Neta Auto
Neta Auto yang didirikan pada tahun 2014 oleh Hozon New Energy Auto telah mengalami krisis keuangan sejak pertengahan 2024.
Produksi mobil listrik dihentikan dan perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal ke karyawan. Perusahaan mencari dukungan pendanaan eksternal untuk melanjutkan bisnisnya.
Baru-baru ini, Toyota dikabarkan sedang mengevaluasi rencana perusahaan untuk mengakuisisi produsen mobil listrik China yang sedang kesulitan tersebut, yakni Neta, menurut Kuai Technology.
Jika akuisisi dilakukan, langkah itu akan membantu Toyota memperkuat strategi EV-nya di Tiongkok, sekaligus memberi Neta jalur keuangan yang lebih baik.
Ketika kesepakatan tersebut berlanjut, Toyota dapat memanfaatkan aset Neta dan pengetahuan lokal untuk mempercepat peluncuran kendaraan listriknya di Tiongkok.
Direktur Komunikasi Merek Toyota Tiongkok Xu Yiming, membantah rumor tersebut, "Kami belum mendengar apa pun tentang ini," dikutip dari CarNewsChina, Selasa (13/5/2025).
Pada 10 Februari 2025, Neta mengungkapkan rencana pendanaan E-round yang gagal yang melibatkan 4–4,5 miliar yuan atau 552 juta - 621 juta dolar AS, melansir CarNewsChina.
Investor utama, yang didukung oleh dana negara BRICS, menjanjikan 3 miliar yuan atau 414 juta dolar AS, tetapi pendanaan tersebut bergantung pada dimulainya kembali produksi dan mengamankan investasi yang sesuai, namun keduanya tidak terwujud.
Meskipun pabrik Neta di Tongxiang sempat dibuka kembali pada awal Januari, produksi tidak pernah dilanjutkan karena kekurangan suku cadang yang parah.
Kegagalan ini menyebabkan investor tersebut menarik diri, yang secara efektif membatalkan kesepakatan tersebut.
Restrukturisasi Mesin Bantu Industri Kecil dan Menengah Dongkrak Produktivitas |
![]() |
---|
Neta Sukses Raih 328 Pemesanan di IIMS 2025 |
![]() |
---|
Starbucks Pecat 1.100 Pekerja demi Restrukturisasi Perusahaan |
![]() |
---|
Masuk Fase Pemulihan, Skema Restrukturisasi Emiten PPRO Disetujui Mayoritas Kreditur |
![]() |
---|
PPRO Selesaikan Proses PKPU, Restrukturisasi Utang Capai Rp15,2 Triliun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.