Tips Ngecat Kendaraan untuk Dapatkan Hasil Kinclong Versi Tomi Airbrush
Tujuan penyemprotan epoksi untuk menjadi landasan dasar sebelum cat disemprotkan.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada kalanya pemilik kendaraan tidak puas dengan kualitas pengecatan pabrikan kendaraan atau pilihan warna mobil yang didapatkan dari dealer kurang sesuai dengan yang diekspektasikan.
Saat menghadapi kondisi seperti itu, bengkel cat aftermarket menjadi pilihan untuk melakukan pengecatan ulang atau memodifikasi cat kendaraan agar mendapatkan hasil yang benar-benar memuaskan.
Tomy Gunawan, pendiri Tomi Airbrush, yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia airbrush otomotif, membagikan tips sederhana dalam proses pengecatan ulang kendaraan.
Langkah pertama yang harus dipastikan adalah mengecek bagian kerusakan cat tersebut.
Baca juga: Berawal dari Curhatan Pemilik Mobil, Tomi Airbrush Kini Rambah Bengkel Modifikasi Lampu Kendaraan
"Jika terdapat kerusakan seperti penyok, maka diperlukan perbaikan terlebih dulu, prosesnya bagian tersebut bertujuan mengembalikan bodi seperti semula," saran Tomy Gunawan kepada Tribunews, Selasa, 26 Agustus 2025.
Tomy menjelaskan, pengecekan awal ini berlaku baik untuk motor ataupun mobil, seperti bodi eksterior mobil atau tangki motor yang akan dicat ulang.
Langkah berikutnya setelah bodi atau bagian plat rapi, maka diperlukan pelapisan anti karat.
"Selanjutnya setelah kering sempurna, bisa dlanjutkan pada proses dempul. Proses ini harus dipastikan seluruh bagian plat rata dan jangan ada gelombang," ungkapnya.
Pakai Epoksi
Tomy menjelaskan, tak perlu sungkan memakai bahan epoksi untuk proses penanganan poles bodi ini. Pemakaian epoksi menjadi langkah yang harus dikerjakan setelah dempul mengering. '
Tujuan penyemprotan epoksi untuk menjadi landasan dasar sebelum cat disemprotkan. Epoksi juga berfungsi untuk melindung bodi dari korosi dan gagal cat yang bisa menyebabkan gelembung pada cat diakhirnya.
"Proses ini juga harus dipastikan bodi mulus dan rata," ungkap Tomy Gunawan.
Jika proses epoksi sudah yakin sempurna, maka bisa berlanjut pada penyemprotan cat utama, yang sudah di mix sesuai takaran kebutuhan warna yang diinginkan.
Satu step sebelum langkah akhir, ada proses penyemprotan clear coat, tujuannya untuk menimbulkan kilau cat nantinya.
"Dalam tahap ini pun juga harus diamplas dengan grit yang halus berukuran 2000 untuk dilanjutkan pada poles bodi sampai tahap akhir," ungkapnya.
Setelah poles dilakukan, proses masih belum selesai. Tomy mengatakan, kebiasaan yang dilakukan selama ini adalah melakukan cek final apakah ada bagian yang berbintik. Biasanya hal ini imbas dari kontaminasi debu atau pasir.
"Jika masih terdapat hal-hal demikian maka poles harus dilakukan kembali sampai benar-benar kilau cat sempurna tanpa ada noda," sebutnya.
Inilah salah satu kiat andal yang dilakukan Tomy untuk mempertahankan kualitas bengkelnya hingga mampu menginjakkan usia ke-30 tahun.
Tiga Dekade Terjun di Bisnis Airbrush
Tomy sendiri sudah tiga dekade ini terjun di dunia airbrush otomotif. Dia menuturkan, profesi ini dia tekuni berawal dari hobi saja yang kemudian menjadi jalan hidupnya hingga menjadi bisnis yang menjanjikan.
Sejak muda dia mengaku hobi mendesain dan bermain kreativitas dengan cat airbrush. Tahun 1995 dia kemudian bertekad bulat mendirikan bendera Tomi Airbrush, sebagai bukti keseriusannya terjun di bisnis ini sekaligus memberi kontribusi bagi perkembangan industri otomotif Tanah Air.
Dia pernah terlibat di beragam proyek kolaborasi bertema Indonesia yang menggambarkan kekayaaan budaya Indonesia melalui goresan-goresan desain airbrush di berbagai bodi kendaraan.
Diantaranya, karya modifikasi pada mobil Datun Go Pesatuan Indonesia (PI), yang melukiskan simbol-simbol sakral dan budaya-budaya Indonesia, sebagai bentuk penghormatan dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara.
Dia juga turut mendukung aksi touring Jeffrey Polnaja melahap lima benua yakni Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia menggunakan motor BMW R 1150 GS Adventure tahun produksi 2005 dan 2003 selama 7 tahun, melintasi 97 negara dengan jarak 420.000 kilometer.
Tomy membuat modifkasi airbrush berdesain spesial bagi helm pria yang akrab disapa Kang JJ tersebut dengan tema Indonesia yang warnanya terinspirasi dari warna bendera merah putih.
Tomy juga menyertakan gambar peta dunia pada bagian belakang helm Kang JJ, menceritakan putra Indonesia yang berkeliling dunia.
Tomy kerap membagikan ilmu dan pengalamannya kepada mahasiswa dengan mengunjungi kampus-kampus ternama di Jakarta, dalam berbagai ajang kejuaraan kontes modifikasi otomotif.
Tujuannya, untuk memberikan rangsangan kepada generasi muda terutama para penggemar otomotif agar dapat memberanikan diri mewujudkan kreativitasnya meramaikan industri otomotif Tanah Air ke depan.
Tomy yakin langkahnya ini akan menelurkan bibit-bibit baru airbrusher Indonesia yang tangguh dan semakin kreatif di masa depan.
“Saya yakin dan bertekad menelurkan bibit baru pelaku industri otomotif, lebih spesifik bisa menjadi airbrusher di Indonesia," kata dia.
"Saya tidak takut tersaingi, tetapi saya bangga bila ada minimal satu saja peserta pelatihan dari kalangan muda yang berhasil membangun bisnis dan bisa berkarya bagi dunia otomotif Indonesia,” ujarnya. (tribunnews/fin
10 Negara Penghasil Nikel Terbesar di Dunia: Indonesia Nomor Satu |
![]() |
---|
Sudah Dibuka di Bangkok, CATL Layani Perbaikan Baterai Mobil Listrik |
![]() |
---|
Perlawanan Gaza Hancurkan Kendaraan Israel di Zeitoun, Sisi Selatan Gaza |
![]() |
---|
Generasi Muda Punya Peran Penting Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Gaikindo Ungkap Total SPK Exhibitor GIIAS 2025 Tembus 38.000 Unit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.