Jumat, 10 Oktober 2025

Mengenal Teknologi Enliten Bridgestone yang Diaplikasikan di Ban Kendaraan, Apa Saja Manfaatnya?

Enliten berfokus pada 3 aspek yakni safety atau keselamatan, sustainability atau keberlangsungan dan performa saat diaplikasikan.

Istimewa
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI ENLITEN - Mukiat Sutikno, President Director Bridgestone Indonesia (ktiga dari kanan) pada acara Media Gathering Bridgestone Indonesia di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025. Bridgestone menerapkan teknologi Enliten pada beberapa lini ban yang dipasarkan di Indonesia untuk memperkuat daya saing sekaligus mendukung komitmen pada sustainability. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberlanjutan atau sustainability kini menjadi concern banyak pelaku usaha dan  beragam sektor industri termasuk sektor manufaktur.

Dengan menerapkan praktik berkelanjutan, perusahaan dapat menyeimbangkan tujuan ekonomi dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan juga lebih menguntungkan dari sisi bisnis baik keuntungan finansial maupun operasional, karena bisnis menjadi lebih efisien, dan meningkatkan manajemen risiko. Misalnya antisipasi terhadap risiko lingkungan, gangguan rantai pasokan hingga perubahan regulasi.

Di industri manufaktur ban, sustainability diimplementasikan melalui penerapan tennologi Enliten. Teknologi ini juga sudah diaplikasikan Bridgestone Indonesia pada beberapa lini ban yang diproduksi.

Baca juga: Waspada! Maling Incar Velg dan Ban Mobil yang Terparkir di Bandara Ngurah Rai Bali

Teknologi Enliten sendiri merupakan sebuah platform teknologi desain ban untuk menghasilkan produk yang berkontribusi positif terhadap lingkungan sekaligus memiliki core capability yang unggul untuk meningkatkan performa produk tersebut secara keseluruhan.

Teknologi ini memungkinkan ban memiliki rolling resistance lebih rendah, bobot lebih ringan, serta efisiensi bahan bakar dan energi yang lebih tinggi,

Teknologi ini juga menjadi representasi evolusi Bridgestone menuju era mobilitas yang cerdas dan berkelanjutan. 

"Enliten sekarang jadi inti teknologi desain ban Brisgsstone untuk meningkatkan sustainability sekaligus meningkatkan performa ban melalui kustomisasi produk untuk kebutuhan kendaraan yang spesifik dan kenyamanan berkendara," ungkap Head of Marketing & Planning Bridgestone Indonesia Anindito Ajireswara pada acara Media Gathering Bridgestone Indonesia di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Anindito menjelaskan, Enliten berfokus pada 3 aspek yakni safety atau keselamatan, sustainability atau keberlangsungan dan performa saat diaplikasikan di kendaraan bermesin konvensional maupun di kendaran listrik.

"Teknologi ban Enliten juga bisa optimal digunakan pada mobil listrik," sebutnya.

Dia juga menjelaskan, Bridgestone Indonesia sudah merilis 2 pattern ban dengan teknologi Enliten ini, yakni di ban Ecopia EP 300 yang rilis di 2023 dan ban Turanza 6 di awal 2025 yang fokus pada aspek kenyamanan berkendara.

Aplikasi teknologi Enliten di Ecopia EP300 meningkatkan efisiensi bahan bakar dan ketahanan tapak ban. Ecopia EP300 sendiri merupakan ban Bridgestone di segmen eco performance yang laris di pasar Indonesia.

Sementara, implementasi teknologi Enliten di ban Turanza 6 membuat efisiensi gulir dan performa pengereman di jalan basah meningkat hingga 15 persen. Turanza 6 merupakan ban kendaraan penumpang di segmen premium.

"Ke depan akan makin banyak produk ban Bridgestone dengan teknologi Enliten ini. Tahun ini akan ada satu lagi ban yang akan rilis dengan teknologi Enliten," kata Anindito.

Bicara soal bisnis ban, Mukiat Sutikno, President Director Bridgestone Indonesia bilang, tahun 2025 menjadi periode yang menuntut ketahanan dan fleksibilitas bisnis. Ini karena indikator makro ekonomi Indonesia sampai kuartal III ini kurang menggembirakan meski tetap ada optimisme perekonomian akan membaik dalam jangka panjang.

"Purchasing managers index saat ini belum bagus. Indikator pemulihan ekpnomi RI sampai Oktober belum menjukkan tanda membaik meski kita optimistis perekonomian kota ke depan akan pulih," kata dia.

Mukiat menambahkan, menghadapi kondisi lingkungan bisnis yang demikian, fokus Bridgestone Indonesia saat ini adalah menjaga keberlangsungan dan keandalan produk dengan memanfaatkan bahan yang sustainable sekaligus meningkatkan efisiensi bahan bakar.

"VUCA situation masih berlanjut. Sustainability jadi konsen utama Bridgstone. Kita memperhatikan fokusnya pada tiga aspek, yakni customer, kompetisi dsn perusahaan."

Kompetisi ban ke depan akan semakin meningkat dan makin ketat dengan masuknya dua merek ban baru dari China dengan pabrik mereka di Jawa Tengah. Strategi antisipasi kita adalah dengan memperkuat jaringan penjualan ritel trmasuk menggarap pasar di area suburban, serta fokus memjaga kekuatan produk." sebut Mukiat Sutikno.

“Kami memahami bahwa perubahan ekonomi dan sosial saat ini sangat cepat. Namun satu hal yang tidak berubah adalah komitmen kami untuk selalu menjadi mitra mobilitas yang andal bagi masyarakat Indonesia sejalan dengan semangat keberlanjutan yang telah lama menjadi bagian dari komitmen Bridgestone melalui E8 Commitment,” ujar Mukiat.

Bridgestone Indonesia saat ini memiliki 400 jaringan Toko Model dan didukung 1.500 toko ban umum di seluruh Indonesia. Sebanyak 30 persen ban yang diproduksi di pabrik Bidgestone di Karawang, Jawa Barat, ditujukan untuk pasar ekspor.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved