Melihat dari Dekat Proses Perakitan Truk Fighter X di Pabrik Kramayudha Ratu Motor

Ringkasan Berita:

• PT Kramayudha Ratu Motor (KRM) merakit truk-truk yang dipasarkan PT Kramayudha Tiga Berlian Motors di Indonesia di fasilitas perakian di kawasan Rawa Terate, Pulogadung, Jakarta Timur.
• Model-model yang dirakit adalah seluruh varian truk medium duty Fighter X dan truk ringan Canter.
• Utilisasi produksi pabrik saat ini mencapai 60.000 unit per tahun dalam 1 shift kerja

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Truk medium duty Fuso Fighter X yang dipasarkan PT Kramayudha Tiga Berlian Motors di Indonesia dirakit sepenuhnya di pabrik PT Kramayudha Ratu Motor (KRM) di kawasan Rawa Terate, Pulogadung, Jakarta Timur.

Pabrik ini merakit sejumlah tipe truk Fighter X serta truk ringan Canter yang legendaris.

Lokasi pabrik ini berada dalam satu kompleks Kramayudha Tiga Berlian Motors (KTB) Group. Area pabriknya berseberangan dengan gedung perkantoran KTB. 

Baca juga: Industri TPT Perluas Pabrik, Menperin: Bukti Optimisme Sektor Manufaktur

Khusus produksi mesin dan transmisi truk Fighter dikerjakan di  pabrik PT Mitsubishi Krama Yudha Motors & Manufacturing (MKM).

Tribunnews bersama sejumlah media berkesempatan melihat dari dekat proses perakitan truk Mitsubishi Fuso Fighter X tersebut di acara Media Factory Visit pada Rabu, 12  November 2025.

Presiden Direktur PT Kramayudha Ratu Motor Duljatmono mengatakan, pabrik KRM terdiri dari satu lini produksi yang merakit berbagai tipe truk Fuso Fighter X dan truk Canter sekaligus secara bergantian dalam periode tertentu.

"Kapastas pabrik saat ini 60.000 unit per tahun dalam 1 shift, jika 2 shift menjadi 120 ribu unit per tahun. Utilisasi pabrik saat ini baru 45 persen atau memproduksi 25.000 unit truk per tahun karena permintaan market sedang turun," ungkap Duljatmono.

Baca juga: Mitsubishi Fuso Ajak Foxconn Kembangkan Bus Listrik ZEV 

Dia menjelaskan, pabrik KRM telah menerapkan zero defect 2.0. "Dan itu sudah tercapai di 2025 dan ke depan kami ingin ketatkan lagi agar secara bertahap zero defect lebih detil lagi," lanjut pria yang akrab disapa Pak Momon ini.

Dia menambahkan, yang penting dari pengelolaan pabrik KRM ini adalah standar quality yang ingin dicapai sudah memenuhi standar quality global yang diterapkan oleh mother company termasuk juga standar kepuasan customer yang menjadi pengguna truk-truk Mitsubishi Fuso.

Sebelum PT KTB memisahkan lini bisnis kendaraan niaga (truk) yang kini dikelola KTB dengan kendaraan penumpang yang kini dikelola PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), pabrik KRM merakit semua kendaraan Mitsubishi termasuk SUV Mitsubishi Outlander, hingga pikap Mitsubishi L300 dan Mitsubishi T120 SS.

Saat itu, fasilitas perakitan di KRM terdiri dari beberapa lini. Kini setelah pemasaran kendaraan niaga dan kendaraan penumpang Mitsubishi resmi dipisah di bawah entitas perusahaan yang baru, pabrik KRM sepenuhnya merakit truk-truk Mitsubishi Fuso saja.

"Kami mengutamakan kualitas di proses di assembling plant ini. Dulu KRM takit kendraan penumpang Mitsbishi tapi sejak split (pemisahan perusahaan), kendaraan penumpang diproduksi di MMKSI sendiri," kata Duljatmono.

Khusus perakitan sasis bus Mitsubishi Fuso 4 ban dan 6 ban, perakitannya dilakukan terpisah di pabrik Trijaya Union di Kadu Jaya, Curug, Tangerang., yang masih menjadi sister company.

Dia menambahkan, KRM melakukan pengembang produksi untuk mengejar efisiensi proses produksi. Semula, lini perakitan truk Mitsubishi Fuso di KRM terdiri dari 2 lini produksi kemudian diubah menjadi hanya 1 lini produksi.

Strategi tersebut dijalankan KRM sejak 2022.

"Produk truk terbaru yang kami rilis September 2025 lalu adalah tractor head Fighter X FM 65F 4x2. Ini adalah produk yang sudah ditunggu-tunggu pasar," ungkap Duljatmono bangga.

Luas pabrik KRM mencapai 135.000 meter persegi terbagi dalam area pabrik A seluas 42.000 meter persegi, area pabrik B seluas 25.000 meter persegi dan area kargo seluas 68.000 m2.

Area kargo ini bisa menampung lebih dari 2.500 unit truk yang sudah selesai dirakit dan siap kirim. Fasilitas pabrik KRM dilengkapi dengan kantin dan masjid yang sangat representatif, ruang olahaga, ruang musik dan fasilitas pendukung lainnya.

Aspek keselamatan kerja dijalankan melalui briefing harian serta media informasi di internal perusahaan lainnya ke karyawan.

Limbah produksi di pabrik ini dikelola lewat instalasi pengolahan air limbah yang diawasi secara ketat. Sejumlah pelatihan dan seminar dilakukan di dalam dan luar negeri untuk pengembangan skil dan pengetahuan karyawan.

Pabrik KRM berdiri 1973 dan resmi beroperasi sejak 1975 sebagai perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang menangani produksi kendaraan Mitsbishi Fuso dan Mitsubishi Motors Corporarion.

Status perusahaan kemudian berubah menjadi perusahaan penanaman modal asing alias PMA dan pabrik kemudian hanya memproduksi kendaraan niaga truk Canter dan truk Fighter hingga sekarang.

Genap Berusia 55 Tahun, KTB Bangun Ekosistem Kendaraan

Direktur Sales & Marketing Division KTB Aji Jaya mengatakan, tahun 2025 ini KRM genap berusia 52 tahun beroperasi di Indonesia dan KTB genap berusia 55 tahun.

"KRM tetap memproduksi Canter dan Fighter X yang Anda kenal di pasar. Kami di PT Kramayudha Tiga Berlian Motors tidak hanya menjual produk. tapi kami juga membangun ekosistem dan berinvestasi untuk berkontribusi di Indonesia," ungkap Aji Jaya.

Dia menjelaskan, inovasi dan pengembangan yang dilakukan d KRM untuk meningkatkan kualitas produk dan inovasi produk yang dipasarkan.

"KRM dan KTB selalu engikuti regulasi yang ditetapkan government seperti mulai tahun 2022 semua kendaraan diesel yang kami produksi harus berstandar Euro4," ungkap Aji Jaya. (tribunnews/fin)