Ada Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm, Ketahui Perbedaan 3 Vaksin yang Digunakan di Indonesia
Indonesia saat ini menggunakan tiga jenis vaksin yakni Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm. Lantas, apa perbedaan ketiga jenis vaksin tersebut?
Parapuan.co - Program vaksinasi Indonesia saat ini terus dijalankan. Bahkan, Indonesia telah mendatangkan vaksin baru yakni Sinopharm untuk memenuhi target vaksinasi seluruh masyarakat.
Melansir dari situs resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, per hari Senin (3/5/2021) jumlah masyarakat Indonesia yang sudah vaksinasi ke-1 adalah 12.545.372.
Sedangkan total target sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia secara keseluruhan adalah 181.554.465.
Baca Juga: Apakah Vaksin Cukup Efektif untuk Varian Virus Corona B1525 yang Sudah Masuk Indonesia?
Perlu kamu ketahui, saat ini Indonesia menggunakan tiga jenis vaksin berbeda. Melansir dari Kompas.com, tiga vaksin tersebut adalah Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Vaksin yang pertama kali datang dan digunakan adalah Sinovac. Vaksin ini tiba pada tanggal 6 Desember 2020 lalu.
Indonesia mendapat kiriman vaksin Sinovac dari China sebanyak 1,2 juta dosis dan tambahan 1,8 juta dosis pada pengiriman berikutnya.
Vaksin yang kedua adalah AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia 8 Maret 2021 lalu sebanyak 1,1 juta dosis.
Lalu pada 26 April vaksin AstraZeneca datang lagi sejumlah 3,8 juta dosis vaksin.
Sedangkan vaksin yang ketiga adalah Sinopharm. Vaksin Sinopharm ini berasal dari Pemerintah Uni Emirat Arab yang tiba di Indonesia Sabtu (1/5/2021).Vaksin Sinopharm yang baru saja tiba ini sejumlah 500.000 dosis.
Dari tiga jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, adakah perbedaan di antara ketiganya?
Vaksin Sinovac
Dibuat oleh perusahaan biteknologi asal China, Sinovac dikembangkan dengan teknologi inactivated virus atau virus utuh dari SARS-CoV-2 (penyebab Covid-19) yang sudah dimatikan.
Tujuan vaksin ini adalah memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius.