Selasa, 16 September 2025

Frasa Turunan Kata 'Perempuan' Tak Lagi Berkonotasi Negatif di KBBI

Frasa turunan kata 'perempuan' di KBBI mulanya berkonotasi negatif seperti perempuan lacur dan perempuan jalang. Begini perubahan setelah pemutakhiran

Ilustrasi Parapuan Foto 2021-05-08 18:00:03 

Parapuan.co - Apa yang terlintas di ketika mendengar kata 'perempuan'? Apakah itu seseorang yang memiliki vagina, bisa menstruasi, hamil, dan melahirkan?

Kalau menurut laman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, kata 'perempuan' didefinisikan sebagai "orang (manusia) yang mempunyai vagina, biasanya dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, atau menyusi."

Kata 'perempuan' pun memiliki sinonim 'wanita', dan berhubungan dengan status sebagai 'istri' atau 'bini'.

Baca Juga: Lembaga Riset Indonesia Indicator Rilis 10 Perempuan Berpengaruh di Twitter, Siapa Saja Mereka?

Definisi KBBI ini memang tidak salah. Semua deskripsi itu sesuai dengan fakta sosok perempuan di dunia nyata.

Namun, yang membuat sedih atau mungkin juga marah, adalah gabungan kata 'perempuan' yang bisa kita temui di laman KBBI.

Apakah kamu tahu kalau kata 'perempuan' di KBBI memiliki frasa turunan yang berkonotasi negatif, bahkan terkesan menyudutkan perempuan?

Dalam KBBI, frasa 'perempuan' dihubungkan dengan frasa yang memiliki arti buruk seperti jahat, jalanan, jalang, lacur, nakal, simpanan, dan lainnya.

Kata 'perempuan' pun akhirnya menghasilkan frasa berkonotasi negatif seperti 'perempuan jahat', 'perempuan jalanan', 'perempuan jalang', 'perempuan lacur', 'perempuan nakal', dan 'perempuan simpanan.'

Bukankah itu terlalu buruk? Lagipula, ada banyak frasa 'perempuan' yang lebih baik untuk dipilih yang juga sesuai dengan kenyataan. Namun kenapa justru frasa berkonotasi negatif yang muncul?

Tentu saja hal tersebut mencuri fokus para aktivis perempuan. Aktivis perempuan ini akhirnya membuat proyek mengganti arti 'perempuan' dalam KBBI.

Kalis Mardiasih, salah satu aktivis perempuan yang cukup vokal, membuat postingan di Instagram mengenai definisi 'perempuan' di KBBI ini.

Ia menuliskan caption yang berbunyi, "Yah, gimana nggak jadi masalah, kalau frase turunan dari kata perempuan yang dikasih adalah seperti: perempuan nakal, perempuan lacur, perempuan simpanan. Nggak ada yang bagus sama sekali."

Ia pun menambahkan bahwa frasa turunan kata 'perempuan' itu penuh dengan stigma, "Kenapa saat mendengar kata 'perempuan', justru hanya label-label itu yang muncul dalam produksi bahasa? Apakah sifat tersebut cukup menjadi representasi perempuan yang ada? Semuanya penuh stigma."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kalis Mardiasih (@kalis.mardiasih)

Halaman
12
Sumber: Parapuan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan