Frasa Turunan Kata 'Perempuan' Tak Lagi Berkonotasi Negatif di KBBI
Frasa turunan kata 'perempuan' di KBBI mulanya berkonotasi negatif seperti perempuan lacur dan perempuan jalang. Begini perubahan setelah pemutakhiran
Baca Juga: Komnas Perempuan Ajukan 6 Tuntutan untuk Lindungi Pekerja Perempuan di Indonesia
Keramaian yang terus dibicarakan oleh aktivis perempuan ini pun membuahkan hasil. Saat pemutakhiran laman KBBI bulan April 2021 lalu, kata 'perempuan' mendapatkan definisi dan frasa turunan baru.
Definisi dan frasa turunan baru dari kata 'perempuan' ini termasuk pemutakhiran khusus yang dilakukan oleh KBBI pada April lalu. Sebagai tambahan informasi, KBBI rutin melakukan pemutakhiran tiap bulan April dan Oktober setiap tahunnya.
"Hal khusus yang dilakukan oleh tim editor pada pemutakhiran April 2021 adalah adanya tambahan subentri baru dari kata 'perempuan' berupa gabungan kata yang berkonotasi positif. Selain itu juga dilakukan beberapa perbaikan makna dan contoh terhadap entri yang relevan dengan kata 'perempuan,'" jelas KBBI seperti dikutip dari laman resminya.
Memang jika dilihat dari laman KBBI, ada penambahan entri baru untuk kata 'perempuan.' Yang pertama adalah definisi dan yang kedua adalah penambahan frasa turunan.
Pasca pemutakhiran, definisi 'perempuan' di KBBI mendapatkan kata tambahan 'puan'. Lalu untuk frasa turunan, ditambahkan gabungan kata yang memiliki makna positif.
Contohnya saja perempuan adat, perempuan besi, perempuan idaman, perempuan karier, perempuan pekerja, perempuan suci, dan perempuan tangguh.
Tentu saja, pemutakhiran KBBI dengan menambahkan definisi dan frasa turunan baru dengan makna yang lebih positif terhadap perempuan, merupakan warisan bermakna untuk Indonesia. (*)