Mengungkap Tradisi Mengirim Hampers Lebaran yang Ternyata Sudah Dilakukan Sejak Dulu
Tradisi mengirim hampers lebaran ternyata sudah ada sejak zaman dulu, lo. Masyarakat zaman dulu saling mengirim makanan menjelang Lebaran.
Baca Juga: Wah! Ini Lo, Style Baju Lebaran 2021 yang Sedang Hits dan Bisa Kamu Pakai di Hari Raya Nanti!
Ngejot dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada sesama saudara dalam memupuk kebersamaan yang dikenal dengan nama ‘menyambraya’.
“(Tradisi ngejot) jadi simbol kerukunan antar umat beragama sehingga tetap mesra dan harmonis, serta pembelajaran kepada anak-anak di usia dini untuk selalu meningkatkan pemahaman tentang kerukunan umat beragama sebagai bentuk penerapan dari Bhinneka Tunggal Ika,” tutur Wira.
2. Tradisi Munjung dan Nganteuran di Jawa Barat
Munjung adalah tradisi berbagi makanan asal Jawa Barat yang berasal dari kata 'kunjung'.
Biasanya, munjung dilakukan saat adik atau anak mengunjungi kakak atau orang tua pada saat mendekati Lebaran.
Mereka membawa rantang sebagai wadah nasi dan lauk untuk ‘dipunjung’.
Selain itu, ada pula tradisi bernama nganteuran atau tukar rantang yang biasa dilakukan di Jawa Barat.
“Di dalam rantang, ada nasi, bakakak (ayam panggang), udud (rokok), gula, kopi, dan ragam buah-buahan. Hantaran tersebut juga biasanya dibalas oleh lauk-pauk juga dengan selipan amplop berisi uang,” jelas Wira.
3. Ater-ater di Jawa
Dalam masyarakat Jawa, tradisi mengirim makanan menjelang Lebaran disebut dengan ater-ater.
Tradisi ater-ater ini sudah ada sejak masa Jawa Kuno, lo. Sejak abad ke-IX telah dikenal istilah ‘ater-ater’ yang terbukti dengan penyebutannya dalam kakawin Ramayana, Sutasoma.
Baca Juga: Sambut Lebaran dengan Menerapkan Tips Belanja yang Ramah Lingkungan Ini
Istilah ini kemudian sering kali dikombinasikan dengan kata ‘panganan (pasugatan, bojana)’ dan menjadi ‘ater-ater panganan’.
Istilah tersebut merujuk pada aktivitas mengantarkan atau membawa makanan dari seseorang atau suatu keluarga ke orang atau keluarga lainnya pada waktu khusus dengan maksud tertentu.
Wah, ternyata tradisi memberi hampers atau makanan ini tak jauh dari budaya Indonesia ya! (*)