Minggu, 7 September 2025

Mengenal Dampak dan Penyebab Hustle Culture Lewat Arisan Parapuan Episode 13

Yuk mengenal lebih dalam dampak, penyebab, dan cara mengatasi Hustle Culture lewat Arisan Parapuan Episode 13!

Penulis: Ardela Nabila
Editor: Fira Firoh
Ilustrasi Parapuan Foto 2022-04-03 11:08:21 

Parapuan.co - Kamu mungkin sudah tidak asing dengan istilah hustle culture atau yang dikenal dengan budaya gila kerja.

Ya, hustle culture merupakan salah satu hal yang populer di era yang serba modern ini.

Dalam melakukan pekerjaannya, karyawan dituntut untuk mengejar kecepatan, ketangguhan, sampai bekerja keras setiap hari.

Menurut psikolog Irma Gustiana A, M. Psi., Psikolog, CPC, hustle culture berkaitan dengan toxic productivity dan workaholic.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara di acara Arisan Parapuan Episode 13 berjudul Belajar Hidup Lambat di Dunia Serba Cepat pada Kamis (31/4/2022).

“Sebenarnya hustle culture ini, bahasa halus dari toxic productivity dan workaholic. Jadi memang ada banyak sekali orang yang bekerja keras sampai akhirnya enggak punya waktu untuk dirinya sendiri, apalagi buat keluarga,” ujar psikolog yang akrab disapa Ayank Irma itu.

Ayank Irma juga menjelaskan, jika istilah hustle culture mulai populer karena perkembangan  media sosial yang kini juga menjadi bagian dari keseharian kita.

Seperti diketahui, saat ini media sosial memang menjadi salah satu tempat bagi kebanyakan orang untuk membagikan pencapaiannya.

Tak heran jika hal tersebut menyebabkan banyak generasi muda berusaha untuk terus bekerja keras agar tidak merasa tertinggal.

Baca Juga: Arisan Parapuan Episode 13: Memaknai Slow Living dan Pentingnya Waktu Luang untuk Diri Sendiri

“Jadi kenapa kita akhirnya menjadi orang yang terburu-buru? Karena komparasi yang saat ini menjadi keseharian kita. Setidaknya selama 10 tahun terakhir di mana terdapat pengaruh media sosial,” jelasnya.

Dampak hustle culture terhadap karyawan

Seperti yang diketahui, budaya ini menuntut karyawan untuk hidup serba cepat agar tidak tertinggal.

Tentu saja ada efek negatif yang harus ditanggung oleh karyawan, seperti masalah kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental.

Halaman
12
Sumber: Parapuan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan