Rabu, 3 September 2025

Sederhana tapi Bersahaja, Ini Dia Kuliner Masyarakat Adat yang Minim Bumbu

Tiga alumni Masterchef Indonesia (MCI) diundang untuk memasak ulang makanan khas Masyarakat Adat, makanan sederhana tapi bersahaja.

Penulis: Maharani Kusuma Daruwati
Uta Kelo 

Parapuan.co - Makanan sederhana sering kali tampak menggugah selera. Begitulah yang terjadi pada kuliner komunitas adat.

Tanpa perlu boros bumbu atau bahan impor yang mahal, masakan mereka menonjolkan kekayaan rasa yang autentik.

Hanya saja, menurut Silvy Motoh dari Aliansi Masyarakat Adat (AMAN), komunitas adat merasa tidak percaya diri akan kekayaan kuliner mereka.

“Mereka berpikir bahwa makanan sehari-hari mereka terlalu sederhana untuk disajikan bagi tamu yang datang dari kota. Ketika kami mengadakan acara di kampung mereka, mereka berusaha keras untuk memasak makanan modern bagi kami.

"Padahal, kuliner Masyarakat Adat merupakan pengetahuan berharga yang perlu dilestarikan. Karena itu, AMAN berusaha memastikan mereka tetap memasak makanan yang biasa dimasak di komunitas adat, sehingga mereka merasa dihargai,” jelas Silvy.

Silvy bercerita, ada dua kategori kuliner Masyarakat Adat, yaitu masakan yang biasa disajikan ketika ritual atau upacara adat (seperti kedukaan, pernikahan, kelahiran), dan masakan untuk konsumsi sehari-hari. Sajian yang dimasak khusus untuk ritual biasanya memiliki makna tersendiri.

Memasak daging sapi, misalnya, hanya daging bagian-bagian tertentu yang dipilih, kemudian disajikan kepada para tetua adat.

Berbeda dari masakan harian yang kerap menjadi santapan warga. Karena merupakan masakan sehari-hari, maka bahan dan proses memasaknya pun cenderung mudah.

Tiga alumni Masterchef Indonesia (MCI) diundang untuk memasak ulang makanan khas Masyarakat Adat.

Baca Juga: Bisa Atasi Pegal, Seberapa Sering dan Berapa Lama Tubuh Butuh Dipijat?

La Ode (alumni MCI musim 8) memasak manok pansoh dari Kalimantan Barat, Fifin Liefang (alumni MCI musim 6) membuat uta kelo dari Sulawesi Tengah, serta Jordhi Aldyan Latif (alumni MCI musim 6) yang memasak rumpu rampe dari Nusa Tenggara Timur.

Simak, yuk, pengalaman mereka memasak hidangan yang sangat berlainan dengan latar belakang budaya mereka, seperti dikutip dari rilis yang diterima PARAPUAN.

Halaman
1234
Sumber: Parapuan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan